KalbarOke.Com – Tingginya minat investasi di kalangan anak muda ternyata menyimpan risiko besar. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, mengingatkan bahwa siswa-siswi kita adalah target dan potensi besar yang rawan terpapar aktivitas keuangan ilegal. Oleh karena itu, edukasi literasi keuangan sejak dini menjadi benteng pertahanan utama.
Peringatan ini disampaikan dalam acara Kick Off Program KEJAR Masif dan Cerdas Berinvestasi Pasar Modal Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2025 yang digelar di Aula Garuda, Kantor Pelayanan Terpadu, Selasa (5/8/2025). Acara ini diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalbar sebagai upaya nyata membentengi generasi muda dari bahaya investasi ilegal.
Menabung Dulu, Investasi Kemudian
Harisson menekankan, literasi keuangan bagi pelajar tidak hanya soal investasi. “Kita harus memperkuat budaya menabung sejak dini melalui Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR),” ujarnya.
Program KEJAR ini telah menunjukkan hasil positif, dengan 828.074 rekening aktif milik pelajar di tahun 2024. Tahun ini, OJK Kalbar menargetkan peningkatan menjadi 1 juta rekening, tidak hanya untuk menabung, tetapi juga untuk mendorong pelajar mulai berinvestasi secara cerdas.
“Setelah punya tabungan, kita dorong pelajar untuk mulai berinvestasi. Namun, investasi harus berasal dari dana yang dimiliki sendiri, bukan dari hasil pinjaman atau utang,” tegas Kepala OJK Kalbar, Rochma Hidayati. Ini adalah langkah krusial untuk mencegah pelajar terjerumus dalam jebakan pinjaman online atau skema investasi ilegal yang menjanjikan keuntungan instan.
Sekolah Sebagai Pilar Edukasi
Pemerintah Provinsi Kalbar mengajak seluruh sekolah untuk mendukung sosialisasi pengelolaan keuangan yang baik, bahkan dengan menerapkan Bank Mini di sekolah. Harisson berharap, dengan adanya program ini, budaya menabung dan pengelolaan keuangan bisa menjadi kebiasaan positif yang melekat pada diri pelajar.
“Sinergi ini merupakan investasi jangka panjang untuk mewujudkan sumber daya manusia yang inklusif secara finansial dan tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi digital,” pungkasnya.
Program ini adalah jawaban atas tantangan di era digital, di mana informasi investasi mudah diakses, namun risiko penipuannya juga semakin tinggi. Dengan literasi yang kuat, diharapkan generasi muda Kalbar tidak hanya cerdas dalam menabung, tetapi juga waspada terhadap segala bentuk aktivitas keuangan ilegal yang mengintai. (aw/01)
Artikel ini telah dibaca 341 kali