KalbarOke.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka suara menanggapi temuan tambang emas ilegal di sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang diungkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bahlil menegaskan, jika informasi tersebut benar, aparat penegak hukum harus segera bertindak tegas dan transparan.
“Kalau informasi itu benar, penegak hukum harus segera bertindak. Saya minta KPK dan aparat terkait memproses secara hukum dengan tegas dan terbuka,” ujar Bahlil saat ditemui di Jakarta.
Ia menambahkan, pemerintah tidak akan mentoleransi praktik penambangan ilegal yang merugikan negara, terlebih bila terjadi di kawasan strategis nasional seperti Mandalika.
Bahlil juga mengaku belum menerima laporan resmi terkait temuan tersebut, namun tetap mendesak agar semua pihak yang berwenang segera menelusuri dan menindak pelaku di lapangan.
“Saya belum tahu detailnya, tapi kalau benar ada tambang ilegal, KPK dan aparat lain harus segera turun tangan,” tegasnya.
Sebelumnya, KPK mengungkap keberadaan tambang emas ilegal di sekitar satu jam perjalanan dari Sirkuit Mandalika. Temuan ini muncul secara tak terduga dalam proses pemantauan aset negara di kawasan tersebut.
Menurut laporan KPK, penambangan ilegal itu diduga mampu menghasilkan hingga tiga kilogram emas setiap hari, jumlah yang sangat besar dan berpotensi menyebabkan kerugian negara.
KPK menilai aktivitas tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mengancam kelestarian lingkungan serta mengindikasikan adanya praktik korupsi dan pembiaran aparat di daerah.
Dengan temuan ini, Bahlil menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperkuat pengawasan terhadap pertambangan ilegal dan memastikan seluruh kegiatan ekstraksi sumber daya alam berjalan sesuai aturan.
“Kita ingin industri tambang dikelola dengan baik, bukan oleh pihak-pihak yang mencari keuntungan pribadi di luar hukum,” tutupnya. (*/)







