Batal Cair di PT Pos Indonesia! Kemenkeu Pastikan Kendala Penyaluran BLT Rp900 Ribu Rampung Pekan Ini

Kementerian Keuangan menargetkan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp900 ribu melalui PT Pos Indonesia akan tuntas pekan ini. Foto: tangkapan layar YouTube PonTV

KalbarOke.com — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang sempat tertunda melalui PT Pos Indonesia akan segera diselesaikan pada pekan ini.

Sebelumnya, pencairan BLT sebesar Rp900 ribu yang dijadwalkan cair pada Senin (20/10/2025) mengalami penundaan akibat kendala teknis di lapangan.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pihaknya bersama PT Pos Indonesia telah berkoordinasi untuk mempercepat proses distribusi agar masyarakat penerima manfaat segera menerima bantuan tersebut.

“Kami sudah berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia. Kendalanya bersifat teknis dan ditargetkan rampung pekan ini,” ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (23/10/2025).

Baca :  KKP Dorong Integrasi Tata Ruang Laut dan Darat, Wujudkan Pembangunan Pesisir Berkelanjutan

Pemerintah sebelumnya resmi mengumumkan program BLT senilai Rp300 ribu per bulan untuk Oktober, November, dan Desember 2025, yang disalurkan sekaligus sehingga penerima manfaat akan mendapatkan total Rp900 ribu.

Penyaluran dilakukan melalui Kantor Pos dan jaringan Himpunan Bank Negara (Himbara). Namun, sebagian penerima yang dijadwalkan mencairkan BLT di kantor pos belum bisa mengambil bantuan karena adanya kendala administratif dan verifikasi data penerima.

Baca :  Purbaya Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Istana Tegaskan Tak Akan Bebani Negara

“Kami ingin pastikan data penerima valid agar tidak terjadi penyaluran ganda atau salah sasaran. Setelah semua diverifikasi, pencairan akan segera dilakukan,” tambah Purbaya.

Kemenkeu juga meminta masyarakat penerima manfaat untuk tidak khawatir, karena seluruh dana BLT telah disiapkan dan akan segera disalurkan begitu proses teknis selesai.

Pemerintah menegaskan bahwa program BLT ini merupakan bagian dari upaya menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi global dan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang akhir tahun 2025. (*/)