Belum Peluncuran, Buku Sepok 3 Sudah Ramai Dipesan. Apa Yang Membuat Buku Ini Begitu Diminati?

Desain sampul buku Sepok Tige
Desain sampul buku Sepok Tige

PONTIANAK, KBOke – Buku dengan judul Sepok Tige karya penulis Pay Jarot Sujarwo baru saja akan diluncurkan 19 Juni mendatang, namun peminat sudah tak sabar. Terhitung jumlah pesanan sudah mencapai lebih dari 150 buku. Padahal promosinya baru hanya melalui sosial media Facebook, lewat akun pribadi penulis.

Buku Sepok sebelumnya yang berisi tentang perjalanan penulis di Bulgaria dan Belanda memang telah menyita perhatian masyarakat Kalbar, maka tak heran kehadiran buku Sepok Tige amat dinantikan. “Buku ini merupekan cerite perjalanan saye selamak berade di Spanyol pade taon 2012 lalu. Meski perjalanan tersebut sudah terjadi 4 tahun silam, tapi menyimpan rase penasaran bagi masyarakat. Karne dah terlanjor mencintai buku Sepok Satu dan Sepok Dua sebelumnye”, ujar Pay saat dikonfirmasi.

“Seperti biase, bahase melayu kampong Arang menjadi ciri khas penulisan. Renyah, kocak, membuat pembace terbawa suasana seakan mendengar dongeng dari kakek nenek dengan logat khas”, ungkap Pay Sepok(Sapaan akrabnya) lewat pesan pendek BBM minggu siang(12/6). Pay yang juga merupakan Presenter PON TV(Televisi lokal Pontianak) ini menyatakan bahwa isi dari buku bukan hanya perkara logat melayu saja, akan tetapi buku Sepok Tige sarat dengan pengalaman berharga penulis yang langka terjadi.

Baca :  Menaker Yassierli Ajak Seluruh Elemen Bangsa Bersinergi Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan

Rasa kagum kehadiran buku Sepok Tige disampaikan Safitri Rayuni yang merupakan mantan pekerja media. “Perkenalan dengan tulisan Pay Jarot Sujarwo bermula dari sebuah buku berukuran saku. Kalau tidak salah, buku kumpulan cerpen lebih dari satu dekade yang lalu. Tulisan Pay berjudul Belatiku Menancap di Perut Ibu waktu itu begitu hidup, nyata dan akrab dengan fenomena sosial yang terjadi. Pay sangat garang, keras, merdeka dan lepas menuangkan idenya. Meski dicetak dengan sampul sederhana dan ukuran sangat minimalis. Berbeda setelah membaca Sepok pertama dan kedua, kesan garangnya tulisan Pay hilang dari benak saya, berganti kocak, ceria, gaul, humoris dan pasti asyik. Pay pintar memainkan emosi dan urat geli pembaca. Terlebih di Sepok Tiga, yang saya pikir berubah serius setelah melihat perubahan gaya hidup dan pola pikir penulisnya yang lebih religius, ternyata saya salah. Sepok Tiga makin keren, dengan nuansa religius tanpa kehilangan sense of humornya. Pay Sebagai penulis, ia makin matang dan dewasa. Tak ingin tulisanya hanya berujung senda gurau dan tawa, tapi mengajak kita memahami hakikat kehidupan di dunia untuk bekal hidup sesudah mati”, tulis Fitri sapaan akrabnya lewat akun Facebook pribadi.

Baca :  Perkuat Kerja Sama Global, Menaker dan Dubes Swiss Sepakati Roadmap Ketenagakerjaan Inklusif

Peluncuran buku akan dilakukan di Canopy Center pada pukul 20.30, usai tarawih. Acara peluncuran diperkirakan akan berlangsung santai dan melibatkan beberapa pembicara.(Aw)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 3337 kali