KalbarOke.com – Badan Gizi Nasional (BGN) mempercepat penerapan alat uji cepat atau rapid test untuk mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang disalurkan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengatakan uji coba penggunaan rapid test terhadap bahan makanan dan hasil olahan MBG telah dilakukan di 10 SPPG percontohan. Saat ini, sudah ada 15 pemasok alat rapid test yang siap mendistribusikan perangkat tersebut ke berbagai wilayah.
“Rapid test ini menjadi instrumen penting untuk menjamin makanan bergizi yang diberikan kepada masyarakat aman dikonsumsi. Nantinya, setiap SPPG wajib melakukan rapid test sebelum mendistribusikan makanan,” jelas Dadan dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (15/10).
Menurutnya, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan standar keamanan pangan nasional, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap program MBG yang menyasar anak sekolah dan kelompok rentan gizi.
Kerahkan 5.000 Juru Masak Profesional Dampingi SPPG
Selain mempercepat penggunaan rapid test, BGN juga akan mengerahkan 5.000 juru masak profesional dari International Chef Association untuk mendampingi operasional SPPG.
Para juru masak ini akan melakukan pendampingan selama lima hari kerja, mencakup proses pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi makanan bergizi. Masa pendampingan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan di lapangan.
“Kami ingin memastikan setiap tahap pengolahan makanan bergizi memenuhi standar higienitas dan gizi yang optimal. Kolaborasi dengan chef profesional diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan SPPG,” ujar Dadan.
Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan
BGN menegaskan bahwa seluruh langkah ini merupakan bagian dari strategi pengawasan terpadu untuk menjamin mutu dan keamanan pangan dalam program MBG. Penggunaan rapid test diharapkan menjadi standar wajib bagi seluruh SPPG sebelum melakukan penyaluran makanan kepada penerima manfaat.
“Kami tidak hanya fokus pada gizi, tapi juga pada keamanan pangan. Rapid test ini akan menjadi kunci untuk memastikan setiap menu yang dikonsumsi masyarakat benar-benar aman,” tutup Dadan.
Dengan percepatan penggunaan rapid test dan pelibatan ribuan juru masak profesional, pemerintah berharap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat berjalan lebih efisien, higienis, dan berkualitas — sekaligus menjadi model nasional dalam penerapan keamanan pangan terintegrasi. (*/)