Kubu Raya – Guna merebut gelar Kabupaten Layak Anak (KLA), Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar rakor terkait penilaian serta pengisian indikator KLA Tahun 2019 di Kantor Bupati Kubu Raya, Selasa (26/3/2019) Siang. Guna mendesain dan mensosialisasikan sebuah sistem dan strategi pemenuhan hak-hak anak yang terintegrasi.
“Waktu kita tidak banyak. Penginputan data dimulai dari 16 Maret sampai 5 April 2019. Karena itu, kita harus bekerja sama dan bekerja keras agar tahun ini penghargaan Kabupaten Layak Anak dapat kita peroleh,” ujar Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo.
Ia mengatakan penghargaan KLA dapat diperoleh jika koordinasi di antara para pemangku kepentingan pemenuhan hak-hak anak dilakukan secara berkesinambungan. Karena itu, dirinya berharap koordinasi secara rutin terus ditingkatkan. Dia mengingatkan anak adalah investasi dan modal pembangunan, sehingga semua pihak berkewajiban menjadikannya lebih berkualitas.
“Untuk itu peran seluruh pemangku kepentingan mulai pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha harus bahu-membahu mewujudkannya,” pintanya.
Pada penilaian KLA tahun ini, Sujiwo ingin pihak-pihak terkait harus bisa memberikan data-data yang dibutuhkan sesuai dengan indikator yang ada pada bidangnya masing-masing. Indikator tersebut merupakan acuan bagi kabupaten/kota dalam memenuhi hak-hak anak melalui pengembangan KLA yang terintegrasi dan berkelanjutan.
“Tahun ini kita kembali mengikuti penilaian KLA 2019. Bila tahun-tahun sebelumnya kita belum berhasil mendapatkan penghargaan, maka pada tahun ini sangat diharapkan kita dapat mewujudkannya,” harapnya.
Sujiwo menerangkan pemerintah telah mendesain dan mensosialisasikan sebuah sistem dan strategi pemenuhan hak-hak anak yang terintegrasi. Hal itu dilakukan dengan mengembangkan kebijakan Kabupaten Layak Anak (KLA). Kebijakan KLA bertujuan mensinergikan sumber daya pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Sehingga pemenuhan hak-hak anak Indonesia dapat lebih dipastikan.
“Kebijakan ini merupakan implementasi dari tindak lanjut komitmen dunia melalui ‘World Fit for Children’, di mana Pemerintah Indonesia juga turut mengadopsinya,” jelasnya. (Ata)
Artikel ini telah dibaca 1539 kali