Bintang Akilah, Sanggar Tundang Yang Tak Pernah Padam

Sanggar Tundang Bintang Akila, di Desa Parit Bugis, Kecamatan Segedong.

Segedong – Tundang singakatan dari pantun dan gendang. Tundang merupakan kesenian tradisional asli Kalbar yang bernuansa Melayu Islami. Kesenian Tundang sejatinya adalah Pantun yang dinyanyikan dengan irama yang khas secara berualang, dan diiraingi dengan gendang sebagi alat musik pengiring utama.

Di Kabupaten Mempawah saat ini ada tiga Sanggar yang mengasuh kesenian Tundang. Yakni Tundang Mayang Sanggar Pusaka, pimpinan Edy ibrahim. Tundang Musdatun, pimpinan Basuni dan Tundang Sanggar Bintang Akilah yang dipimpin Abdul Gani Mahdi.

Dari tiga sanggar itu, hanya Sanggar Bintang Akila yang masih dalam pengembangan Dinas Pariwisata Kabupaten Mempawah ini berada di Desa Parit Bugis, Kecamatan Segedong.

Baca :  Konsul Malaysia di Pontianak Apresiasi Pertukaran Budaya UiTM dan UPB

Pimpinan Sanggar Tundang Bintang Akilah, Abdul Gani Mahdi mengatakan, Sanggar ini resmi didirikan tahun 2007 lalu. Namun menurutnya, sebelum mendapatkan Sanggar secara resmi, Grup Tundang Akila ini sebenarnya sudah terbentuk sejak tahun 2001.

“Sebenarnye Tundang ini udah saye dirikan pada tahun 2001, tapi belom dapat Sanggar secare resmi. Setelah enam taon berdirinye Tundang ini, barulah di taon 2007 Sanggar diresmikan dan diberi name Sanggar Bintang Akila,” jelasnya.

Baca :  Konsul Malaysia di Pontianak Apresiasi Pertukaran Budaya UiTM dan UPB

Pemberian nama Bintang Akila sendiri bukan tanpa sebab, karena Akila merupakan singkatan dari Amanahku Indah Lambang Anugrah. Sedangkan bintang bermaknakan cahaya yang indah.

“Jadi Bintang Akilah dapat di simpulkan sebagai Amanahku Indah Lambang Anungrah yang bercahaya seperti bintang, tak pernah padam,” pungkas Abdul Gani Mahdi. (Uli)

Caption : Sanggar Tundang Bintang Akila

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 6053 kali