Bintara Polda Kalbar Jalani Lima Jenis Pelatihan, Untuk Apa Ya?

Bintara Kepolisian Daerah Kalimantan Barat yang sedang mengikuti pelatihan di SPN Pontianak, Selasa (13/11). Foto Dok Polda Kalbar

Pontianak – Sejumlah Bintara Kepolisian Daerah Kalimantan Barat sedang mengikuti lima jenis pelatihan di SPN Pontianak, Selasa (13/11). Pelatihan ini telah dibuka langsung oleh Wakapolda Kalimantan Barat, Brigjen Pol Sri Handayani, dan direncanakan akan berlangsung selama sepuluh  hari.

Pelatihan ini berkaitan dengan situasi kamtibmas menjelang pemilu. Pelatihan di antaranya penanggulangan konflik sosial, pelatihan idik karhutla, pelatihan gakum TP Pemilu, pelatihan PAM TPS dan terakhir pelatihan pembentukan pembinaan jaringan intel.

Dalam arahannya, Brigjen Pol Sri Handayani menyampaikan bahwa 2019 merupakan tahun pesta demokrasi. Untuk itu, peran dan tanggung jawab anggota Polri dalam menyukseskan proses pemilihan umum nanti, amat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pemilu yang damai, kredibel dan berkualitas.

Baca :  Ria Norsan Dorong Birokrasi Kalbar Semakin Terbuka Informasi: Transparansi sebagai Fondasi Pembangunan

“Perlu disadari bahwa tantangan tugas Polri ke depan akan semakin berat dan kompleks, seiring dengan dinamika perkembangan lingkungan serta kemajuan yang sangat pesat dari ilmu pengetahuan, teknologi informasi komunikasi maupun transportasi,” ujarnya.

Tantangan tugas yang demikian berat, harus mampu dijawab oleh Polri dengan langkah penanganan yang tepat guna dan tepat sasaran. “Salah satunya adalah menyiapkan dan menyelenggarakan pelatihan seperti yang akan kita laksanakan saat ini,” ungkap Wakapolda Kalbar.

Baca :  Pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H di Pontianak: Momentum Perbaikan Akhlak dan Evaluasi Diri

Brigjen Pol Sri Handayani menghimbau kepada seluruh komponen pelatihan, mulai dari peserta pelatihan, tenaga pendidik maupun komponen lainnya agar dapat bekerjasama dan membangun sinergitas secara menyeluruh dalam rangka proses belajar mengajar. Agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.

“Perlu saya ingatkan, bahwa proses pelatihan yang sangat relatif singkat ini harus dirancang secara baik dan benar. Sehingga program pelatihan yang diselenggarakan dapat menjadi panduan yang optimal dalam mentransfer ilmu pengetahuan maupun keterampilan Kepolisian,” pungkasnya. (Zz)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1411 kali