KalbarOke.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia akan terjadi pada Januari 2026. Pada periode tersebut, cuaca ekstrem berupa curah hujan dengan intensitas tinggi hingga 500 milimeter per bulan berpotensi melanda sejumlah daerah.
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengungkapkan, musim hujan di Indonesia diperkirakan masih akan berlangsung hingga Maret 2026, dengan puncaknya pada Januari. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Basah yang digelar secara daring.
“Curah hujan ekstrem dengan intensitas mencapai 500 milimeter per bulan berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia,” ujar Teuku Faisal.
BMKG mencatat, beberapa wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan di atas rata-rata klimatologis 30 tahun terakhir meliputi Banten, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Sulawesi Selatan.
Tingginya curah hujan ini dipengaruhi oleh melemahnya fenomena La Niña. Saat ini, suhu permukaan laut di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia tercatat lebih rendah dibandingkan suhu permukaan laut di wilayah Indonesia. Kondisi tersebut menyebabkan aliran massa udara bergerak menuju Indonesia dan memicu terbentuknya awan-awan hujan dengan intensitas tinggi.
BMKG pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Pemerintah daerah juga diminta segera memetakan wilayah rawan bencana sebagai langkah mitigasi untuk meminimalisir korban jiwa maupun kerugian material. (*/)






