KalbarOke.Com – Suasana duka menyelimuti Dusun Peruan Dalam, Desa Peruan Dalam, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, menyusul insiden tragis yang merenggut nyawa seorang anak laki-laki. VDP (8), seorang pelajar setempat, meninggal dunia setelah tertimpa longsoran tanah di tepian anak Sungai Pengkedant pada Rabu (5/11/2025) sore.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Korban diketahui sedang bermain bersama dua rekannya, berinisial AST dan H, di area sungai yang biasa digunakan warga untuk memancing atau mencari hewan seperti labi-labi.
Berdasarkan keterangan saksi, awalnya ketiga anak tersebut memancing. Setelahnya, mereka berpindah ke tepian sungai yang memiliki kondisi air dangkal dan struktur tanah yang cukup gembur.
Saat bermain, korban VDP berpindah ke sisi tebing sungai dan mulai menggali bekas lubang di tanah—sebuah area yang diduga sebelumnya digunakan warga untuk mencari labi-labi.
Tanpa disangka, tebing di bagian tersebut tiba-tiba runtuh dan menimpa tubuh korban. Kedua teman VDP sempat mendengar suara percikan air dan langsung menyaksikan korban sudah tertimbun material tanah.
Dengan sigap, kedua saksi berusaha keras menarik korban dari timbunan. Mereka berhasil membawa VDP ke tempat yang lebih aman, namun nahas, korban ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Menyadari situasi yang berbahaya, kedua teman korban segera berlari untuk memberitahukan orang tua korban di rumah.
Ayah korban yang menerima kabar tersebut segera bergegas ke lokasi. Setelah menemukan anaknya dalam kondisi lemas, korban langsung dibawa ke Polindes Peruan Dalam untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Setibanya di Polindes sekitar pukul 15.00 WIB, Bidan Paulina Monalisa melakukan pemeriksaan awal. Hasilnya, korban dinyatakan sudah tidak menunjukkan tanda-tanda denyut nadi. Korban kemudian dirujuk ke Puskesmas Sosok untuk pemeriksaan medis yang lebih lanjut.
Di Puskesmas Sosok, tim medis yang dipimpin oleh dr. Lindung melakukan pemeriksaan visum. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter menyimpulkan bahwa korban telah meninggal dunia sekitar satu jam sebelum tiba di puskesmas.
Hasil visum juga menegaskan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Penyebab kematian diduga kuat akibat sesak napas dan kelelahan hebat setelah tubuhnya tertimpa tanah, yang mengakibatkan berhentinya fungsi jantung.
Menindaklanjuti musibah ini, Personel Polsek Tayan Hulu segera mendatangi lokasi kejadian (TKP) dan Puskesmas Sosok untuk melakukan pengumpulan bahan dan keterangan. Di lokasi, petugas juga memasang garis polisi (police line) sebagai langkah pengamanan area.
Kapolsek Tayan Hulu Iptu H. Pintor Hutajulu menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian ini. Ia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut merupakan murni kecelakaan dan tidak ditemukan adanya indikasi tindak pidana.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan medis dan keterangan saksi di lokasi, korban tertimpa longsoran tanah saat bermain di tepi sungai. Tidak ada unsur kekerasan. Kami mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama yang bermain di sekitar aliran sungai atau daerah bertebing rawan longsor,” tegas Iptu Pintor Hutajulu.
Sebagai langkah pencegahan, Polsek Tayan Hulu berkoordinasi dengan Kepala Desa Peruan Dalam untuk memberikan edukasi dan imbauan kepada warga agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di lingkungan yang rentan longsor dan menghindari membiarkan anak-anak bermain di tepi sungai tanpa pengawasan orang dewasa.






