KalbarOke.Com – Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Mandor pada Rabu, 10 September 2025. Kunjungan ini berfokus pada sinergi tiga sektor vital: pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat. Kunjungan diawali dengan peninjauan ke SDN 02 Mandor.
Di sekolah tersebut, Bupati Karolin berdialog dengan kepala sekolah dan guru untuk memantau proses belajar mengajar. Ia juga meninjau langsung kondisi bangunan, termasuk perpustakaan, ruang kelas, jamban, dan rumah dinas guru. Bupati Karolin berjanji akan segera merealisasikan perbaikan yang dibutuhkan.
“Untuk sekolah tadi kami juga meninjau baik prasarana, tenaga, dan kondisi pembelajaran. Ada beberapa perbaikan yang akan dilakukan tahun ini, seperti perpustakaan, ruang kelas, jamban, serta rumah dinas guru. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi,” ujar Bupati Karolin.
Gerakan Pangan Murah Digelar untuk Stabilitas Harga Bahan Pokok
Usai meninjau sekolah, Bupati Karolin melanjutkan agenda dengan membuka Gerakan Pangan Murah di Kantor Desa Mandor. Kegiatan ini merupakan respons pemerintah daerah terhadap kenaikan harga bahan pokok. Pemerintah Kabupaten Landak menyediakan komoditas bersubsidi, termasuk beras SPHP 5 kg seharga Rp60.000, minyak goreng 1 liter Rp15.000, dan gula pasir 1 kg Rp17.500.
Bupati Karolin menegaskan bahwa pemerintah pusat dan daerah terus memantau harga pasar. Subsidi biaya distribusi dari Pontianak diberikan agar harga dapat lebih terjangkau bagi masyarakat. Untuk memastikan pemerataan, pembelian dibatasi maksimal dua karung per orang.
“Pemerintah pusat dan daerah terus memantau harga pasar. Karena ada kenaikan harga beras, bawang merah, dan minyak goreng, maka kami menggelar pasar murah ini,” jelasnya.
Fokus Atasi Stunting dan Peningkatan Mutu Layanan Puskesmas
Di sektor kesehatan, Bupati Karolin meninjau kesiapan layanan di Puskesmas Mandor. Ia juga memberikan penyuluhan tentang pentingnya kesehatan gigi kepada siswa TK Negeri Pembina Mandor. Ia menekankan pentingnya menjaga mutu layanan publik meskipun dalam situasi efisiensi anggaran.
“Sekarang situasi efisiensi anggaran, tapi saya tidak mau pelayanan publik terganggu. Maka dari itu, sekolah dan puskesmas kita utamakan,” tegasnya.
Selanjutnya, ia membuka Lokakarya Mini (Lokmin) di Puskesmas Mandor, dengan fokus utama pada percepatan penanganan stunting. Bupati Karolin mendorong seluruh desa untuk segera mendeklarasikan status Open Defecation Free (ODF). Selain itu, Pemkab Landak akan membangun pusat pemulihan gizi sebagai intervensi khusus untuk balita.
Kunjungan kerja ini diakhiri dengan peninjauan ke Kebun Jagung di Desa Kerohok, yang menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat desa.
Artikel ini telah dibaca 46 kali