Demi Kampanye Penghijauan, Guru SMP Pulau Maya Ini Telurlan Siswa Tanam Mangrove

Jauh dari pusat informasi tidak membuat mereka ketinggalan informasi, terutama menyangkut program pemerintah. Itu terjadi pada SMPN Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara. Sekolah dengan jumlah 234 siswa ini terletak di Ibukota Kecamatan Pulau Maya, yakni Tanjung Satai.

Wakil Kepala SMPN Pulau Maya Karimata Bidang Kurikulum, P Benyamin H Mali, Selasa (22/10/2014), mengaku pihaknya selalu mengikuti perkembangan informasi terutama program pemerintah. Satu di antaranya adalah kampanye menanam pohon oleh Gubernur Kalimantan Barat.

Menurut Benyamin, program siswa tanam pohon merupakan wujud nyata dukungan terhadap program pemerintah yang sudah dikampanyekan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, melalui media cetak maupun elektronik. Dijelaskan, program tersebut juga untuk mewujudkan sekolah rindang dan sekolah hijau.

“Sekolah kami 200 meter dari Pantai Tanjung Satai, jadi kalau tidak rindang kasihan siswa. Ini juga wujud dukungan kami pada program Gubernur Kalbar untuk menanam pohon,” kata Benyamin, dikutip beritakalimantan.co.

Dijelaskan Benyamin, untuk penanaman pohon tidak dipungut biaya dari siswa. Siswa dibagi delapan kelompok, dan penanaman dilakukan setiap Sabtu. Tidak ada pungutan biaya dari siswa, karena bibit yang mau ditanam mudah di dapat, seperti mangrove, kedabu, kayu api-api dan bakau.

“Kita mengajarkan siswa untuk menjaga lingkungan hidup dari pemanasan global, apalagi ini dekat pantai,” terang Benyamin.

Dipilihnya jenis pohon tersebut karena mudah hidup di pantai dengan struktur tanah yang asin. Untuk menjaga agar pohon tidak terganggu setelah di tanam, pihaknya menggunakan kayu bekas bangunan sekolah untuk pagar.

Baca :  Sains Harus Dekat, Relevan dan Membumi di Kehidupan Masyarakat

“Program ini pun tidak memungut biaya dari siswa,” tuturnya.

Merasa Tertantang

Benyamin sejak enam tahun lalu sudah mengabdi sebagai PNS Guru di Sekolah yang lahir tahun 1983. Pria Kelahiran Baram, Kecamatan Simpang Hulu Ketapang 30 tahun lalu itu memilih mengabdi di pulau terpencil itu karena merasa tertantang. Kata Benyamin, tidak semua guru bisa bertahan di sini, karena segalanya serba susah, terutama masalah air.

“Kalau musim kemarau harus beli. Kemudian harga sembako pun mahal,” katanya.

Kesulitan tersebut tidak membuatnya menyerah. Sebaliknya, Benyamin malah memboyong istri dan anaknya datang ke pulau ini, yang dulu terkenal dengan hasil ikan.

“Dulu pulau ini terkenal dengan hasil ikannya, sekarang tinggal kenangan, tak tahu “kenapa?,” kenang Ayah dua anak itu.

Pulau Maya yang dulunya bernama Pulau Maya Karimata (PMK) merupakan salah satu kecamatan pantai yang terletak di sebelah timur kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat. Kecamatan ini terdiri dari beberapa gugusan pulau kecil, yaitu 61 pulau besar dan kecil.

Luas Pulau Maya mencapai 1.099 KM2 (3,07 %) dengan penduduk berjumlah 17.269 jiwa dan 26 dari pulau tersebut tidak ada penghuninya. Pulau pulau kecil ini merupakan kekayaan dari kecamatan Pulau Maya yang perlu dipelihara dan diselamatkan keberadaannya.

Baca :  KIP-Kuliah Buka Jalan Mimpi Anak Papua, dari Pegunungan hingga Pesisir

Untuk menuju ke kecamatan ini hanya dapat dilalui dengan kendaraan air, berupa kapal kelotok, speed boat, dan perahu layar. Demikian juga hubungan antar desa yang terdiri dari pulau pulau, sangat tergantung dengan kendaraan air. Namun bila musim angin besar kapal-kapal kecil agak sulit untuk melintasi kawasan pulau ini, terutama pada saat angin Barat dan Angin Selatan.

Letak kecamatan ini cukup strategis di antara selat Karimata dan Laut China Selatan, sehingga merupakan tempat pelayaran antar pulau dan antar negara. Beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Jepang memanfaatkan pelayaran melalui Selat Karimata untuk jalur perdagangan.

Pada zaman penjajahan Belanda kawasan ini merupakan jalur perdagangan antar Tiongkok menuju Eropa, oleh karena itu lintasan ini sering juga disebut lintasan segitiga emas antara Kalimantan, Johor dan Singapura. Di kawasan ini juga terdapat kawasan Cagar Alam Pulau Maya Karimata yaitu merupakan kawasan perlindungan alam yang terletak di selat Karimata yang berdekatan dengan Laut China Selatan dan Pulau Kalimantan. Kawasan ini meliputi hutan pantai, hutan berkarang, luasnya mencapai 105.000 ha, secara administratif merupakan wilayah Kecamatan Pulau Maya.

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1945 kali