Tanpa Hutan dan Tambang, Edi Kamtono Dorong Kota SeKalimantan Tangguh Hadapi Efisiensi Fiskal

Tanpa Hutan dan Tambang, Edi Kamtono Dorong Kota se-Kalimantan Tangguh Hadapi Efisiensi Fiskal. (Foto: Prokopim)

KalbaOke.Com – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, resmi dikukuhkan sebagai Ketua Komisariat Wilayah (Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Regional Kalimantan periode 2025–2028.

Pengukuhan yang berlangsung dalam Muskomwil V APEKSI di Palangka Raya, Sabtu (27/9/2025), ini menjadi amanah baru bagi Edi untuk mengoordinasikan kota-kota se-Kalimantan dalam menghadapi tantangan fiskal yang kian berat.

Dalam sambutannya, Edi Kamtono secara khusus menyoroti pemangkasan Dana Transfer Daerah (DTD) yang signifikan. Ia menegaskan, di tengah keterbatasan anggaran, kota-kota di Kalimantan, terutama yang tidak mengandalkan sumber daya alam (SDA) besar, harus mencari strategi pembangunan yang inovatif.

Tantangan Berat: Pemangkasan Anggaran Rp223 Miliar

Edi Kamtono mengungkapkan bahwa Kota Pontianak secara spesifik mengalami pengurangan anggaran yang substansial, mencapai Rp223 miliar. Defisit ini dipicu oleh penurunan Dana Alokasi Umum (DAU), pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH), serta tidak adanya Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik.

“Dengan kondisi ini, kami harus menyesuaikan program 2026 dan lebih kreatif mencari sumber pendapatan lain,” ujar Edi.

Baca :  Jaga Kualitas, Kunci Kratom Kalbar Merajai Pasar Global

Ia mencontohkan, ruang fiskal daerah semakin terbatas karena adanya kebijakan pusat yang mengurangi potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), seperti penurunan pajak parkir dan penghapusan pajak rumah kos.

Visi “Kalimantan Kota Masa Depan” Berbasis Jasa

Menghadapi tantangan tersebut, Edi mendorong APEKSI menjadi wadah perjuangan agar kota-kota seKalimantan tetap mampu mendorong pembangunan. Ia menekankan bahwa kota seperti Pontianak sangat bergantung pada sektor jasa dan perdagangan, bukan pada eksploitasi hutan atau tambang.

Melalui visi besar “Kalimantan Kota Masa Depan”, Edi mengajak pemerintah kota seRegional Kalimantan membangun kawasan perkotaan yang maju, berdaya saing, sekaligus berkelanjutan di tengah transformasi pembangunan nasional.

“Visi Kalimantan Kota Masa Depan adalah komitmen kita untuk menyiapkan daerah ini sebagai pusat pertumbuhan baru. Kota-kota di Kalimantan harus mampu bersinergi, menghadirkan inovasi, dan menjawab tantangan zaman,” jelasnya.

Strategi Penguatan Ekonomi Lokal dan Kualitas Hidup

Dalam kepemimpinannya di Komwil V APEKSI, Edi Kamtono menyoroti beberapa rekomendasi strategis untuk memperkuat ketahanan kota tanpa mengandalkan SDA besar.

Baca :  Dilantik: Alexander Wilyo Pimpin IPSI Kalbar, Gubernur Norsan Dorong Pencak Silat Jadi Sport Tourism

1. Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kota harus menggali potensi-potensi PAD baru dan memperkuat sistem pengawasan agar pengelolaannya lebih transparan dan akuntabel.

2. Penguatan Infrastruktur Dasar
Percepatan pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan lingkungan, drainase, dan penerangan jalan umum, dinilai penting sebagai penopang aktivitas masyarakat dan peningkatan kualitas hidup warga.

3. Pengendalian Inflasi dan Bansos
Pengendalian inflasi harus diperkuat melalui pengawasan harga kebutuhan pokok untuk menjaga daya beli. Selain itu, evaluasi berkala terhadap program bantuan sosial perlu dilakukan agar penyaluran tepat sasaran.

4. Dukungan UMKM
Edi menegaskan bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi. Pemerintah kota harus mendorong akses permodalan, pelatihan, hingga perluasan pasar digital agar sektor ini semakin tangguh dan berdaya saing.

Edi berharap kondisi krisis ekonomi global dapat berakhir pada tahun 2026 sehingga target pertumbuhan ekonomi dapat kembali meningkat. Ia menutup dengan optimisme bahwa “Jika kota-kota di Kalimantan maju, Indonesia juga akan ikut maju.”