KalbarOke.Com – Desa Menua Sadap di Kecamatan Embaloh Hulu menggelar Festival Tenun perdana pada 17 hingga 20 Desember 2025. Perhelatan budaya ini dipusatkan di Rumah Panjang Sadap sebagai upaya menjaga warisan leluhur.
Tema yang diusung adalah “Merawat Alam, Menenun Pengetahuan” sebagai simbol kedekatan tradisi dengan lingkungan. Kegiatan ini resmi dibuka pada Kamis (17/12/2025) oleh Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan.
Festival ini tidak hanya memamerkan hasil kerajinan masyarakat lokal yang bernilai seni tinggi. Acara juga dirangkai dengan penanaman tanaman pewarna alami serta peninjauan stan pameran oleh pihak Kemenbud RI.
Rangkaian kegiatan meliputi seminar dan workshop selama dua hari yang diikuti oleh berbagai komunitas. Peserta juga diajak melakukan aksi susur sungai dan penanaman pohon di hutan adat desa setempat.
“Masyarakat kami memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan tradisi budaya menenun, serta menjaga warisan leluhur kepada generasi berikutnya,” kata Moses, Ketua Festival Tenun.
Moses berharap agenda ini menjadi ajang tahunan guna memperkuat ekonomi kreatif warga. Kemandirian masyarakat diharapkan tumbuh seiring dengan populernya produk tenun khas Kapuas Hulu di pasar luas.
Komunitas tenun setempat menitipkan pesan kepada Bupati Kapuas Hulu agar memberikan perhatian lebih pada potensi ini. Mereka berharap pemerintah membantu proses pematenan Tenun Sidan asal Menua Sadap.
Dukungan dari berbagai LSM seperti AMAN, FWI, hingga WWF menjadi faktor penting keberhasilan acara. Lembaga pendamping berkomitmen terus menggali potensi kearifan lokal yang mampu menggerakkan ekonomi.
“Kami sebagai mitra masyarakat adat akan terus menggali potensi kerajinan tenun ini agar dirawat dengan baik sebagai warisan leluhur,” ujar Herkulanus Sutomo Mana dari AMAN.
Pemerintah Daerah diharapkan dapat memberikan fasilitas dan ruang lebih luas bagi pengrajin lokal. Upaya ini bertujuan memperkuat citra positif daerah melalui daya tarik pelestarian budaya yang autentik.
Ringkasan Berita
• Festival Tenun Desa Menua Sadap berlangsung pada 17-20 Desember 2025 dengan tema pelestarian alam dan pengetahuan lokal.
• Selain pameran karya, festival diisi dengan workshop tenun, penanaman pohon pewarna alami, hingga aksi susur sungai di hutan adat.
• Tokoh masyarakat dan LSM mendorong Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu untuk segera mematenkan Tenun Sidan asal Menua Sadap.
• Kegiatan ini didukung oleh berbagai lembaga nirlaba dan dihadiri oleh perwakilan Direktorat Masyarakat Adat Kemenbud RI.
• Festival bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat melalui optimalisasi kerajinan tradisional sebagai identitas khas daerah.






