Tim Medis FK Untan Tembus Lokasi Terisolasi di Aceh Utara Demi Misi Kemanusiaan

Tim FK Untan melaksanakan aksi tanggap darurat bencana di Aceh Utara dan Aceh Tamiang pada akhir Desember 2025. (Foto : Istimewa)

KalbarOke.Com – Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (Untan) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di wilayah Aceh Utara. Kegiatan ini merupakan bentuk dari tanggap darurat bencana, dan berada di bawah naungan Kemdiktisaintek.

Tim medis berhasil menembus akses yang sangat sulit demi memberikan pelayanan kesehatan. Selain bantuan medis, mereka juga menyalurkan kebutuhan sandang dan pangan bagi warga yang terdampak bencana.

Misi kemanusiaan ini berlangsung mulai tanggal 16 hingga 31 Desember 2025. Selain di Aceh Utara, tim juga menjangkau wilayah Aceh Tamiang untuk melakukan pemulihan pascabencana secara menyeluruh.

Perjuangan Menembus Medan Berat dan Wilayah Terisolasi

Ketua Tim PKM, dr. Alex, mengungkapkan bahwa perjalanan menuju lokasi bencana sangat menguras fisik dan mental. Kondisi jalan yang terputus dan tertutup lumpur tebal menjadi kendala utama tim di lapangan.

“Wilayah yang kami lalui sangat tidak mudah. Dibutuhkan tenaga fisik dan mental dalam mencapai akses lokasi bencana di daerah Kabupaten Aceh Utara,” ujar dr. Alex dalam keterangannya.

Baca :  Etomidate Resmi Masuk Golongan II Narkotika, Penyalahgunaan Vape Kini Bisa Dipidana

Ia menambahkan bahwa warga juga mengalami krisis listrik dan air bersih akibat infrastruktur yang rusak. Bahkan, terdapat satu desa di Kecamatan Langkahan yang kondisinya hancur rata dengan tanah.

Layanan Kesehatan Holistik dan Pemulihan Trauma Korban

Fokus kegiatan meliputi pengobatan fisik, distribusi obat-obatan ke rumah sakit, hingga penanganan trauma (PTSD) bagi anak-anak. (Foto : Istimewa)

Tim PKM membuka kembali layanan kesehatan yang sebelumnya sempat kolaps akibat bencana banjir. Pelayanan dilakukan secara bergerak (mobile) mengunjungi posko pengungsian untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan gratis.

Fokus utama tim juga menyasar rehabilitasi psikososial bagi warga yang mengalami trauma hebat. Program trauma healing sangat dibutuhkan, terutama bagi anak-anak yang menunjukkan gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD).

“Ada seorang anak usia 11 tahun yang sangat trauma. Ada ketakutan berlebih jika hujan turun, itu kami sebut dengan PTSD akibat bencana,” jelas dr. Alex menceritakan kondisi di lapangan.

Kolaborasi Lintas Sektor demi Percepatan Penanganan

Keberhasilan misi ini tidak lepas dari kerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Utara. Tim berkoordinasi langsung dengan Bupati serta Kepala Dinas Kesehatan setempat untuk pemetaan kebutuhan logistik.

Baca :  Prabowo Tinjau Huntara dan Posko Pengungsi Bencana di Agam, Pastikan Warga Segera Tempati Hunian Layak

Selain itu, bantuan obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) disalurkan ke beberapa rumah sakit. Kolaborasi juga dijalin bersama BPBD, tim Tagana, serta organisasi profesi seperti IDI dan PERHATI-KL.

“Tim PKM FK Untan berupaya untuk selalu hadir menjadi Kampus Berdampak. Ini bentuk nyata pengabdian kami kepada masyarakat, terutama warga yang terdampak bencana ini,” tegas dr. Alex.

Ringkasan Berita

  • Tim FK Untan melaksanakan aksi tanggap darurat bencana di Aceh Utara dan Aceh Tamiang pada akhir Desember 2025.

  • Tim medis menghadapi medan berat seperti jalan terputus dan area berlumpur untuk memberikan pengobatan gratis dan logistik.

  • Fokus kegiatan meliputi pengobatan fisik, distribusi obat-obatan ke rumah sakit, hingga penanganan trauma (PTSD) bagi anak-anak.

  • Aksi ini melibatkan kolaborasi antara akademisi, Pemerintah Daerah, BPBD, dan organisasi profesi kedokteran.