Freeze-Dried Candy Jadi Camilan Viral Pasarnya Diprediksi Tembus Rp51 Triliun, Penasaran Cara Buatnya?

Freeze-dried candy atau permen kering beku menjadi tren global berkat TikTok. Foto: Tangkapan layar YouTube TKOR

KalbarOke.com – Freeze-dried candy atau permen kering beku tengah naik daun sebagai salah satu camilan paling viral dalam tiga tahun terakhir. Popularitasnya meroket terutama di platform seperti TikTok, berkat teksturnya yang unik—renyah, mengembang, dan memiliki rasa yang jauh lebih intens dibandingkan permen biasa.

Savannah Louise West, warga Toronto, mengaku langsung penasaran saat pertama mencobanya. “Saya suka sensasi renyahnya. Seru rasanya menikmati permen yang saya kenal, tapi dengan tekstur yang benar-benar berbeda,” ujarnya.

Proses Pembuatan yang Bikin Penasaran

Freeze-dried candy berasal dari permen biasa yang dimasukkan ke dalam oven khusus. Prosesnya meliputi pembekuan, pemanasan perlahan, hingga penghilangan kadar air secara total. Hasilnya, permen yang semula kenyal seperti gummy dapat berubah menjadi camilan renyah layaknya keripik.

Fenomena ini pertama kali viral lewat video TikTok yang menunjukkan transformasi dramatis permen setelah dikeringkan dengan metode freeze dry. Menurut Zachry Barlett dari TheFreezeDriedCandyStore.com, mayoritas pembeli adalah konsumen berusia di bawah 45 tahun yang penasaran setelah melihat tren tersebut.

Baca :  Wamendag Dyah Roro Esti Dorong Hilirisasi Kakao saat Kunjungi UMKM Cau Chocolate Bali

“Ini pasar yang mudah dimasuki siapa saja, terutama karena mesin freeze dryer kini jauh lebih terjangkau,” katanya.

Tidak hanya UMKM, perusahaan besar seperti Hershey, Mars, hingga Ferrara turut merilis produk serupa. Market.us memproyeksikan nilai pasar freeze-dried candy melonjak dari US$1,3 miliar (Rp21,6 triliun) pada 2024 menjadi US$3,1 miliar (Rp51,6 triliun) pada 2034.

Tidak Selalu Benar-Benar ‘Freeze-Dried’

Menariknya, Profesor Rich Hartel dari University of Wisconsin-Madison menyebut istilah freeze-dried kurang tepat untuk permen. Banyak jenis permen tidak memiliki cukup air untuk benar-benar dibekukan.

Proses yang terjadi lebih akurat disebut vacuum-puffing, yaitu: Permen dibekukan untuk mengkristalkan sisa kadar air, Masuk ke ruang vakum, Kristal es langsung berubah menjadi uap dengan kecepatan suara, Permen mengembang dan mengeras.

Claudia Goldfarb, CEO Sow Good, menggambarkan proses ini seperti “menciptakan sistem cuaca sendiri di dalam ruang pengering raksasa.” Penghilangan air membuat rasa permen menjadi lebih pekat seperti konsentrat.

Baca :  Kakorlantas Polri: Pembayaran Pajak Semudah Membayar Pulsa

Menurut produsen, tidak semua permen cocok melalui proses ini. Tic Tac dan jellybean kekurangan air, sementara cokelat mudah meleleh. Jenis yang ideal adalah gummy, beberapa hard candy, dan es krim.

Tren Sesaat atau Masa Depan Industri Permen?

Sebagian ahli menilai freeze-dried candy mungkin hanya tren sementara. Namun melonjaknya permintaan dan keterlibatan brand-brand besar menunjukkan potensi industri yang signifikan.

Meski digemari, ada dua kelemahan utama: Produk sangat rapuh dan mudah hancur dalam kemasan, Harga cenderung mahal karena proses produksi yang rumit.

Namun hal itu tidak menyurutkan optimisme produsen. “Orang selalu mencari inovasi dan pengalaman baru dalam dunia permen,” ujar Goldfarb. “Dan freeze-dried candy memenuhi itu.” ***