Pontianak – Kepala Perum Bulog Divre Kalimantan Barat, Sabaruddin Amrullah menjelaskan, bahwa serapan Bulog terhadap Gabah petani Kalbar baru mencapai sekitar 30 persen.
“Kami sekarang Itu posisinya 459 ton. Bahkan Kami buka sampai 31 Desember menyerapnya. Di tahun 2018 itu 1500 ton, hampir 30 persen lah,” jelasnya ke Kalbaroke.com, Selasa (25/12).
Sabaruddin Amrullah menambahkan, untuk saat ini pihaknya akan membeli berapapun Gabah yang tersedia. Selama harga dan kualitasnya sesuai dengan yang ditetapkan Pemerintah.
“Berapa pun produksi yang ada jika harganya sesuai sama Pemerintah, kualitasnya juga Kami akan menyerap. Dana tersedia,” tambahnya.
Rendahnya serapan ini, dinilai karena tingginya harga Gabah di tingkat penggilingan dibanding harga pembelian Pemerintah.
“Yang kemudian terjadi adalah harga Beras dan Gabah di tingkat penggilingan di Kalbar itu sudah sangat tinggi dibanding dengan harga pembelian Pemerintah. Jadi kalau Kami itu kan harganya Rp 7.300, ditambah dengan 10 persen menjadi Rp. 8.030. Nah itu ditingkat penggilingan beras di Kalbar sudah diatas Rp. 9.000. Karena itu ada persoalan harga yang cukup tinggi,” pungkas Sabaruddin Amrullah. (Zz)
Artikel ini telah dibaca 1528 kali