Grebeg Suro 2025 di Landak: Merayakan Keberagaman dalam Harmoni Nusantara

Apresiasi dari Bupati Karolin: Memperkuat Toleransi Melalui Budaya

Kirab budaya Grebeg Suro 2025 dimlau dari pendopo Bupati menuju halaman kantor Bupati Landak. (Foto: Hendri Marcelleno)

KalbarOke.Com – Halaman Kantor Bupati Landak pada Sabtu (19/7/2025) disulap menjadi panggung megah perayaan budaya, dipadati ribuan warga dari beragam latar belakang etnis. Festival Budaya Grebeg Suro ke-5 yang digagas oleh Paguyuban Jawa, sukses menjadi magnet kebersamaan, membuktikan Landak sebagai miniatur Indonesia yang multietnis dan rukun.

Perayaan tahunan ini tidak hanya menandai 1 Suro dalam penanggalan Jawa, yang istimewa bertepatan dengan 1 Muharram kalender Hijriah, melainkan juga menjadi deklarasi visual atas kekayaan budaya Kabupaten Landak.

Kemeriahan dimulai dengan kirab budaya yang memukau, bergerak dari pendopo Bupati menuju halaman kantor. Barisan peserta, terdiri dari perwakilan etnis yang mengenakan pakaian adat khas masing-masing, berjalan kaki dan diiringi kendaraan hias yang penuh warna. Setiap langkah dan detail kostum adalah narasi tentang kerukunan yang telah lama terjalin di Landak, sebuah visualisasi nyata dari semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Puncak acara yang paling dinanti adalah kirab gunungan. Gunungan raksasa yang tersusun dari aneka buah-buahan dan sayur-sayuran segar ini bukan sekadar tumpukan hasil bumi, melainkan simbol kuat dari rasa syukur masyarakat atas melimpahnya berkah alam. Setelah diarak dengan khidmat, gunungan ini menjadi rebutan warga – sebuah tradisi yang diyakini membawa keberkahan dan rezeki. Ribuan masyarakat, dari anak-anak yang riang hingga orang tua yang antusias, berbondong-bondong mengikuti prosesi ini, menunjukkan betapa tradisi ini telah mengakar kuat di hati mereka.

Baca :  Bupati Karolin Bergerak Cepat, Ulurkan Tangan untuk Korban Kebakaran Ngabang

Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, yang hadir untuk membuka acara secara resmi, menyampaikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan festival ini. Dalam sambutannya, Karolin menekankan peran penting budaya dalam membangun karakter bangsa.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan kebudayaan Grebeg Suro Paguyuban Jawa Kabupaten Landak ke-5 tahun 2025. Semoga perayaan ini tidak hanya membuat masyarakat semakin mengenal dan mencintai budaya Jawa, tetapi juga memperkuat toleransi dan kebersamaan di antara kita semua,” ujar Karolin, menyoroti dimensi edukatif dan pemersatu dari festival ini.

Joko Sujadmiko, Ketua Panitia Grebeg Suro 2025, menegaskan kembali esensi acara ini yang melampaui sekat etnis. “Grebeg Suro adalah bentuk perayaan Tahun Baru Islam dan Tahun Baru Jawa. Kami bersyukur bisa menyelenggarakan acara ini berkat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah dan partisipasi luar biasa dari seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Joko, menekankan inklusivitas acara.

Baca :  Meriahnya HUT Bhayangkara ke-79 di Kubu Raya: 79 Tumpeng Nikmat Disantap Bersama Masyarakat!

Setelah kemeriahan kirab gunungan, panggung hiburan terus menyala hingga malam hari. Berbagai penampilan seni budaya dari beragam komunitas dan paguyuban menjadi bukti hidup dari harmoni multikultural di Kabupaten Landak. Acara pun ditutup dengan pementasan wayang kulit, sebuah warisan seni tradisional yang terus dilestarikan dan menjadi penutup sempurna bagi perayaan yang sarat makna ini.

Festival Grebeg Suro 2025 di Landak bukan sekadar tontonan budaya, melainkan sebuah pernyataan kuat tentang bagaimana tradisi dapat menjadi perekat persatuan, merajut benang-benang keberagaman menjadi simpul kebersamaan yang kokoh di tengah masyarakat multikultural. (Dri/01)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 58 kali