KalbarOke.Com – Penanganan kasus dugaan korupsi peningkatan jalan di Mempawah tahun 2015 yang kini ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadi sorotan. Kasus ini memicu aksi unjuk rasa oleh sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kalimantan Barat pada Jumat sore (3/10/2025).
Aksi yang digelar di Tugu Digulis Bundaran Untan dan di Mapolda Kalbar tersebut mendesak aparat penegak hukum, termasuk KPK, Kejaksaan, dan Polda Kalbar, untuk segera memberikan kejelasan dan transparansi mengenai status Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, terkait perkembangan penanganan kasus dugaan korupsi tersebut.
Dalam aksinya, massa HMI membawa berbagai spanduk yang berisi desakan keras. “Kami berdiri di sini bukan sekadar berteriak, tapi untuk menyampaikan suara hati rakyat Kalimantan Barat. Kami datang dengan tuntutan bukan karena kebencian, melainkan karena cinta terhadap tanah ini,” tegas salah seorang orator.
Tanggapan Gubernur: Imbauan Jaga Prasangka Baik
Menanggapi dinamika yang berkembang, Gubernur Kalbar Ria Norsan meminta masyarakat untuk tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang belum terkonfirmasi kebenarannya. Pernyataan ini disampaikan Norsan usai menghadiri acara Coffe Night yang diselenggarakan oleh DPD IKADIN Kalbar di Pontianak pada Jumat malam.
Norsan menekankan bahwa mempercayai isu yang tidak jelas dapat memicu prasangka buruk di tengah masyarakat.
“Saya menghimbau kepada masyarakat jangan terpancing kepada isu-isu yang belum jelas kejelasannya, sehingga membuat kita berprasangka yang tidak-tidak. Ini bukan membela diri, tidak,” ujar Norsan.
Kepercayaan Penuh pada Profesionalitas Penegak Hukum
Lebih lanjut, Norsan menyatakan keyakinan penuhnya terhadap kinerja aparat penegak hukum dalam menangani kasus ini. Ia menegaskan pentingnya menyerahkan seluruh proses kepada pihak yang berwenang tanpa membuat spekulasi.
“Kita percayakan kepada ahli penegak hukum, mereka profesional. Jadi kita jangan berandai-andai, kita serahkan kepada mereka,” tegasnya.
Dalam konteks penanganan perkara yang sedang berjalan, Norsan berkomitmen untuk tetap mengikuti dan menghormati segala proses hukum yang berlaku. “Saya akan tetap mengikuti dan tetap menghormati,” tutupnya.
Pernyataan Gubernur ini bertujuan meredam spekulasi publik dan memastikan kondusifitas daerah tetap terjaga, sambil menghormati prinsip independensi dan profesionalitas lembaga penegak hukum dalam menjalankan tugasnya.