Pontianak – Ketua Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Barat, Susanto mengatakan saat ini kita telah memasuki era industri 4.0. Hal itu menurutnya harus diantisipasi terutama oleh para pemuda.
“Yang perlu diantisipasi saat ini sudah menuju kepada industri era 4.0. Mengapa? karena teknologi, orientasi kepada pemanfaatan tenaga kerja, itu sudah dari tenaga kerja konvensional menuju ke tenaga kerja yang semua berbasis robotik,” jelasnya.
Kemudian dirinya mengungkapkan, kecenderungan tingkat angkatan kerja akan semakin meningkat. Termasuk bonus demografi di tahun 2030. Para remaja atau pemuda harus mempunyai skill, kreativitas dan inovasi untuk menghadapi era tersebut. “Karena jika tidak, justru bukan akan mendapatkan sebuah bonus. Tetapi kita akan mendapatkan sebuah bencana,” pesan Susanto.
Menurut Susanto, pemerintah harus memperhatikan kondisi pemuda saat ini. Bagaiamana pemuda tersentuh dengan program program kegiatan yang mendorong mereka untuk bisa kreatif dan berinovasi.
Dalam rangka memperingati 90 tahun sumpah pemuda, Susanto mengajak para pemuda untuk mempersiapkan diri menghadapi era tersebut. “Mari pemuda jangan sampai saat ini justru terkotak-kotak. Para politisi juga jangan melakukan dikotomi, melakukan pecah belah terhadap kepemudaan. Rangkul mereka siapapun, warna kulit, warna baju warna pilihan jangan sampai justru menjadi batu sandungan untuk menuju bangsa yang maju, bangsa yang bermartabat,” pungkasnya. (Zz)
Artikel ini telah dibaca 1548 kali