Mempawah, KalbarOke.com – Capaian Imunisasi MR yang digelar Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Mempawah terbilang sangat rendah. Karena dari total sasaran 73.012 anak yang harus divaksin, hingga kini baru 20.647 anak yang diimunisasi dengan persentase sekitar 28,28 persen.
“Itu artinya, 72 anak dari 100 yang belum (Imunisasi MR,red). Masih banyak berarti. Masih cukup rendah,” sesal Kepala Seksi Imunisasi dan Surveilans Dinkes PP dan KB Kabupaten Mempawah, Budiman, saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (6/10) Siang.
Ia mengatakan, jika hanya sebesar 28 persen yang bisa dicapai, maka anak yang belum dilakukan imunisasi masih sangat banyak. Dengan rendahnya Imunisasi MR di Kabupaten Mempawah, maka Dinkes PP dan KB Kabupaten Mempawah khawatir tingginya angka penyebaran Rubella di Kabupaten Mempawah. Apalagi Kabupaten Mempawah berbatasan langsung dengan Kubu Raya yang baru-baru ini ditemukan kasus Rubella.
“Punya kekhawatiranlah, karena yang baru divaksin jumlahnya sedikit. Kubu Raya dan Mempawah inikan berbatasan,” ujarnya.
Budiman menyebut, rendahnya imunisasi di Kabupaten Mempawah dikarenakan adanya kontroversi halal haramnya vaksin di masyarakat. Sehingga membuat masyarakat harus menunggu fatwa yang dikeluarkan oleh MUI, ketika diawal program diluncurkan.
“Dari pertama program ini dilaksanakan. Ada kontroversi menanggapi masalah soal kasus halal haram. Sambil menunggu fatwa ini kan sempat ada beberapa tempat menunggu, jadi masyarakatnya berhenti dulu,” ungkapnya.
Ia mengatakan, dengan banyaknya yang belum dilakukan Imunisasi, maka Dinas Kesehatan mengambil langkah perpanjangan waktu dijalankannya program imunisasi hingga akhir Oktober yang akan dilakukan di Puskesmas-Puskesmas. Sementara itu, lanjut Budiman, dari hasil 28,28 persen imunisasi yang dilakukan di Kabupaten Mempawah, ternyata penyumbang terbesar banyaknya dilakukan imunisasi MR berasal dari wilayah kerja Puskesmas Jungkat dan Puskesmas Takong.
“Persentase tertinggi berada di wilayah Jungkat dengan 77 persen, kemudian di Takong 68 persen. Sedangkan wilayah Mempawah sendiri masih rendah hanya 7 persen,” pungkasnya. (ULI)
Artikel ini telah dibaca 1691 kali