Haru Malam Natal di Tengah Laut, Warga Sangihe Rayakan Natal di Atas Kapal Menuju Kampung Halaman

Sejumlah warga Kepulauan Sangihe terpaksa merayakan malam Natal 2025 di atas kapal laut saat mudik dari Manado menuju Tahuna. Suasana haru mewarnai perjalanan. Foto: tangkapan layar YouTube PonTV

KalbarOke.com – Malam Natal menjadi momen yang paling dinantikan umat Kristiani untuk kumpul keluarga, biasanya identik dengan doa bersama dan nyala lilin. Namun suasana berbeda dialami sebagian warga Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Mereka harus merayakan malam Natal 2025 di tengah laut, tepatnya di atas kapal penumpang KM Mercy Teratai.

Peristiwa ini terjadi saat para pemudik berangkat pada 24 Desember 2025 dari Pelabuhan Manado menuju Tahuna, ibu kota Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kapal yang melayani rute tersebut dipadati penumpang yang hendak pulang ke kampung halaman untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga.

Sejak sekitar pukul 19.39 WITA, para penumpang telah berada di atas kapal untuk memulai perjalanan laut. Mayoritas penumpang diketahui berasal dari Pulau Sangihe serta sejumlah pulau perbatasan di wilayah utara Sulawesi.

Baca :  Polri Percepat Distribusi Bantuan Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar Lewat Jalur Darat dan Udara

Di tengah perjalanan, suasana haru pun tak terelakkan. Banyak penumpang tampak merenung, berdoa, dan saling menguatkan satu sama lain saat malam Natal tiba di tengah laut lepas. Bagi mereka, Natal 2025 kali ini justru hadir dengan wajah yang berbeda—di atas kapal, jauh dari rumah dan orang tercinta.

Salah satu penumpang asal Sangihe, Wati Sahambangung, mengaku baru pertama kali merayakan malam Natal di atas kapal. Ia menyebut perayaan Natal yang jauh dari kampung halaman membuat rasa rindu kepada keluarga semakin terasa.

Baca :  Libur Natal, Taman Margasatwa Ragunan Diserbu Puluhan Ribu Pengunjung

“Biasanya malam Natal bersama keluarga di rumah, ini pertama kalinya saya merayakan Natal di atas kapal. Rasanya campur aduk, rindu, tapi tetap bersyukur,” ujar Wati dengan mata berkaca-kaca.

Meski harus menjalani malam suci dalam perjalanan laut, para penumpang tetap berharap makna Natal membawa sukacita, damai, dan harapan, meskipun terpisah jarak dengan sanak keluarga.

Perjalanan mudik ini menjadi pengingat bahwa semangat Natal tidak dibatasi oleh tempat, dan tetap hidup di mana pun dirayakan—bahkan di tengah lautan, dalam perjalanan panjang menuju rumah dan orang-orang tercinta. (*/)