Inaker Kalbar Pertanyakan Data Surplus Beras Dinas PTPH Kalbar

Ketua Inaker Kalbar Andi Harun

Pontianak – Data Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, menyebut realisasi tanam padi musim tanam Oktober 2017 sampai Maret 2018 dan April 2018 sampai September 2018, Kalbar masih surplus beras mencapai 400 Ribu ton lebih.

Data mendapat perhatian serius, Ketua Inaker Kalbar Andi Harun. Dia justru mempertanyakan kebenarannya. Karena bertolak belakang dengan kondisi di lapangan. Di mana harga beras masih mahal dan masih ada impor.

Andi Harun mengatekan, pantauan Inaker di lapangan harga beras masih Rp 10.500/Kg sampai Rp 11.500/Kg. Kemudian terkait beras impor, ternyata bukan hanya untuk hotel namun juga dijual di pasaran.

Baca :  Direksi PDAM Pontianak Dituntut Capai 4 Target Utama atau Terancam Diganti Sebelum 5 Tahun

“Selama ini kan kita tahu sendiri, sampai sekarang pun beras masih mahal. Kemarin saja masih Rp 10.500 perkilo, ada yang sampai Rp 11.500 perkilo. Nah mungkin dari petani itu bisa mencapai 10 ribu perkilo. Kemudian terkait beras impor, pantauan Inaker di lapangan bukan hanya di hotel beli beras impor itu. Banyak juga yang dipasarkan di toko took,” jelasnya kepada KalbarOke.com, saat ditemui, Sabtu (27/10) Siang.

Andi Harun meragukan kebenaran data surplus beras yang dilansir Data Dinas PTPH Kalbar. Karena menurutnya, bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Namun sebaliknya, jika memang data tersebut benar, maka seharusnya harga beras bisa lebih murah dan tidak lagi ada impor.

Baca :  Edi Kamtono Dorong Mahasiswa Sambas Kembali ke Daerah Asal dan Bangun Potensi Besar Sambas di Acara Bubor Paddas KMKS 2025

“Buktinya sekarang beras masih mahal. Kite terima kasih jika hitungan dari Dinas Pertanian benar, seperti itu. Sekarang kan perlu dijawab, dengan data seperti itu berbeda dengan kenyataan di lapangan. Termasuk beras masih impor. Jadi yang mana mau kita pakai ni,” tanyanya.

Andi Harun juga mengatakan, Inaker Kalbar akan selalu memonitor perkembangan ini dan  siap membantu, baik petani maupun pemerintah. “Kami sebagai Ormas tetap memonitor perkembangan ini. Karena kita siap membantu baik masyarakat maupun pemerintah,” pungkasnya. (Zz)