KalbarOke.Com – Berbagai elemen masyarakat Kalimantan Barat, dipimpin oleh Gubernur Ria Norsan, berkumpul di Balai Petitih, Kantor Gubernur, Senin (1/9/2025), untuk memperkuat komitmen menjaga keamanan dan kedamaian di Bumi Khatulistiwa. Pertemuan ini menghasilkan sebuah Maklumat Bersama yang berisi tujuh poin penting, sebagai upaya proaktif mencegah eskalasi konflik dan menjaga stabilitas daerah.
Hadir dalam acara tersebut para pemimpin Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, hingga perwakilan media. Pertemuan ini menjadi wujud sinergi dan kolaborasi lintas sektor yang telah berhasil menjaga situasi Kalbar tetap kondusif, di tengah gelombang demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah.
Maklumat Bersama: Tujuh Poin untuk Kedamaian Kalbar
Maklumat yang disepakati oleh seluruh peserta rapat mencakup langkah-langkah konkret untuk menjaga ketertiban masyarakat. Tujuh poin tersebut adalah:
1. Jaga Kamtibmas: Mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban yang aman dan kondusif.
2. Tolak Provokasi: Mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi isu-isu unjuk rasa yang bisa memicu tindakan anarkis.
3. Sampaikan Aspirasi Tertib: Memastikan penyampaian pendapat di muka umum dilakukan secara tertib dan tidak melanggar hukum.
4. Bijak Bermedia Sosial: Menggunakan media sosial dengan bijak, tidak menyebarkan berita bohong (hoaks) dan provokatif.
5. Waspada Kelompok Perusak: Waspada terhadap kelompok yang berupaya menciptakan kericuhan dan tindakan melawan hukum.
6. Laporkan Aktivitas Mencurigakan: Melaporkan segala aktivitas yang mencurigakan kepada pihak berwajib.
7. Dukung Pembangunan: Bersama-sama menjaga stabilitas keamanan demi mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Provinsi Kalbar.
Dalam pidatonya, Gubernur Ria Norsan menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak yang telah berhasil menjaga situasi Kalbar tetap kondusif. “Alhamdulillah, sampai hari ini kita bisa menjaga agar tidak terjadi aksi anarkis ataupun gangguan serius, namun kita harus tetap berhati-hati,” ujarnya.
Gubernur menekankan bahwa pertemuan ini merupakan langkah antisipasi dan penguatan sinergi agar Kalbar tetap damai. Ia mengajak semua pihak, dari pemerintah, Forkopimda, tokoh masyarakat, hingga generasi muda, untuk merapatkan barisan. “Kolaborasi dan kebersamaan akan menjadi benteng kokoh menghadapi segala tantangan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Aloysius, menyambut baik pengamanan yang dilakukan TNI dan Polri saat demonstrasi. Ia mengingatkan bahwa penyampaian aspirasi harus dilakukan secara tertib dan menyoroti adanya elemen di luar mahasiswa yang berupaya memicu kekacauan.
Aloysius juga mengklarifikasi isu kenaikan tunjangan DPRD yang tidak benar, serta memaparkan beberapa tuntutan demonstran yang telah diterima, seperti penanganan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) dan percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset.
Pertemuan ini menjadi bukti kuat komitmen bersama untuk menjaga Kalbar sebagai provinsi yang aman, damai, dan harmonis, di mana setiap aspirasi dapat disampaikan tanpa mengorbankan ketertiban umum. (adp/01)
Artikel ini telah dibaca 21 kali