KalbarOke.Com – Rencana pembangunan Jalan Lingkar Barat atau By Pass di Singkawang memasuki tahap penting. Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, baru-baru ini meninjau langsung kesiapan dan kondisi lapangan di lokasi rencana pembangunan, tepatnya di Jalan Tani 2, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.
Peninjauan ini dilakukan sebagai langkah awal sebelum proyek strategis tersebut dimulai. mengungkapkan harapannya agar jalan lingkar ini mampu mengatasi masalah kemacetan yang kerap terjadi di pusat kota.
“Pembangunan jalan lingkar diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas di pusat kota sekaligus mendorong pemerataan pembangunan wilayah,” ujar Tjhai Chui Mie,Jumat (24/10/2025).
Ia juga menekankan bahwa kunci keberhasilan pembangunan infrastruktur ini terletak pada sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat. “Kajian teknis dan koordinasi lintas instansi akan terus dilakukan agar pelaksanaan proyek berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tambahnya.
Kepala Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan (Perkimta) Kota Singkawang, Awang Diko Mahendra, menjelaskan secara teknis bahwa proyek Jalan Lingkar Barat ini direncanakan akan mulai dikerjakan pada tahun 2026. Proyek ini bertujuan menghubungkan
Jalan Kaliasin hingga Kuala dan menjadi solusi jangka panjang untuk memperlancar arus distribusi barang dan mobilitas.
Awang Diko menyoroti masalah kepadatan lalu lintas yang sering terjadi, terutama saat hari besar keagamaan. “Pada hari-hari besar, kemacetan dari pusat Kota Singkawang hingga kawasan wisata Mimi Land luar biasa padat. Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan karena berdampak pada aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat,” jelasnya.
Pemerintah Kota Singkawang saat ini tengah fokus mempersiapkan kebutuhan lahan untuk proyek jalan lingkar tersebut, yang akan dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu pengadaan tanah dan hibah tanah dari masyarakat.
Secara keseluruhan, proyek Jalan Lingkar Barat ini direncanakan memiliki total panjang mencapai 14 kilometer. Pelaksanaannya dibagi menjadi dua tahap utama:
1. Tahap Pertama (Jalan Sedau–Kuala): Sepanjang 6,73 kilometer dengan lebar 35 meter, membutuhkan lahan sekitar 23,55 hektar.
2. Tahap Kedua (Jalan Lingkar Barat–Lingkar Utara): Sepanjang 6,18 kilometer, memerlukan lahan sekitar 21,63 hektar.
Awang Diko optimistis, jalan lingkar barat ini akan menjadi jalur strategis baru bagi mobilitas masyarakat sekaligus mendukung tata kelola kota Singkawang yang lebih baik di masa depan.
