Pontianak – Berdasarkan data Dinas Pertanian, Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, realisasi tanam padi untuk musim tanam Oktober 2017 hingga Maret 2018 dan April 2018 hingga September 2018, total mencapai 623.696 hektar. Alhasil, Kalbar pun sukses surplus beras.
Kepala bidang tanaman pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Dony Saiful Bahri mengatakan realisasi jumlah padi atau gabah kering yang dihasilkan bisa mencapai 1,5 sampai 1,6 juta ton. Kemudian, jika dikonversikan menjadi beras bisa mencapai sekitar satu juta ton beras.
“Kalau kita konversikan lagi ke beras, gabah kering dari hasil panen tadi itu 62,85 persen menjadi beras. Jadi kalau kita giling menjadi beras, kurang lebih dapat 900 ribu sampai satu juta ton beras,” jelas Dony, saat dijumpai di ruangan kerjanya, Jum’at (26/10).
Ia menambahkan, dengan konsumsi beras perorang sebanyak 144,80 kg pertahun dikalikan dengan jumlah penduduk Kalbar, maka kebutuhan beras untuk Kalimantan Barat sebanyak 566.251 ton. “Kalau didata kami, 4.932.499 jiwa dikali 114,80 kg, itu jumlah kebutuhan beras untuk Kalbar sebesar 566.251 ton pertahun,” tambahnya.
Artinya, lanjut Dony, Kalimantan Barat masih surplus beras sekitar 400 ribu ton lebih. “Jadi tadi kita punya hampir 900 ribu sampai satu juta ton dikurang ini, jadi kita ada sekitar 400 ribu ton lebih surplus,” jelasnya.
Dibandingkan musim tanam periode sebelumnya atau pada tahun 2016-2017, ada peningkatan hasil produksi sekitar sepuluh sampai 15 persen. Dan peningkatan terjadi, tak terlepas dari dukungan dan program dari kementrian pertanian dan juga Pemerintah Provinsi Kalbar. (Zz)






