Kampung Yuka Pontianak Bakal Jadi Percontohan Berbasis Kolaborasi

Kampung Yuka Pontianak Bakal Jadi Percontohan Berbasis Kolaborasi. (Foto: IST.)

KalbarOke.Com – Kampung Yuka di Pontianak diproyeksikan menjadi “kampung percontohan” berbasis kolaborasi. Dalam upaya mewujudkan hal itu, Ashoka Indonesia bersama sejumlah mitra strategis menggelar Pelatihan Penggerak Kawasan Yuka Gerakan Pembaharu di Rumah Saoraja, Pontianak.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, 26-28 Agustus, ini bertujuan memperkuat kapasitas warga untuk beradaptasi dan menciptakan perubahan positif.

Menurut Ketua Panitia, Octavia Shinta Aryani, kegiatan ini dirancang untuk merespons perubahan zaman yang begitu cepat.

“Dunia berubah sangat cepat, perkembangan teknologi, perubahan iklim, pandemi serta beragam bentuk perubahan zaman lainnya,” ujarnya.

“Maka, bagaimana kita bisa menciptakan ekosistem yang memungkinkan setiap orang beradaptasi dan berinisiatif melakukan perubahan positif agar kehidupan dan alam tetap terjaga?”

Baca :  Remisi Kemerdekaan, Kesempatan Kedua Warga Binaan Perbaiki Diri

Pelatihan ini diikuti 25 warga Yuka, termasuk tokoh masyarakat, pemuda, dan pelajar, serta 13 perwakilan komunitas penggerak yang akan mendampingi warga.

Octavia optimistis, potensi gotong royong yang masih kuat di Kampung Yuka menjadi modal utama keberhasilan.

“Kami sudah melakukan survei awal, dan di Kampung Yuka harapan itu sangat besar karena masyarakatnya masih mau bergotong royong,” tambahnya.

Pemerintah Dukung Penuh Pemberdayaan dan Pembangunan

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, hadir dan menegaskan kesiapan pemerintah kota untuk berkolaborasi. Ia menyoroti pentingnya warga Yuka untuk menyesuaikan diri dengan kondisi geografis kawasan yang rentan genangan.

“Kita harus bisa hidup mengikuti alam, bukan alam mengikuti kita,” kata Edi.

Baca :  Bikers dari Berbagai Negara Ramaikan Pontianak International Automotive Festival 2025

Ia juga menekankan bahwa pemerintah kota siap memfasilitasi program infrastruktur, air bersih, hingga pemberdayaan ekonomi.

Edi tidak menampik adanya kendala legalitas tanah di kawasan Yuka, namun ia berjanji pemerintah akan mencari solusi agar warga memiliki kepastian hukum.

Selain itu, Pemkot Pontianak juga tengah menggarap beberapa program lain, seperti pengelolaan air limbah, pengembangan kampung kreatif, dan destinasi wisata baru di kawasan waterfront Yuka.

“Kuncinya adalah kolaborasi,” tegas Edi. “Masyarakat harus diberdayakan sesuai potensi lokalnya, apakah itu melaut, bertani, atau kerajinan. Pemerintah akan memfasilitasi sehingga kampung bisa menjadi destinasi inspiratif.” (rls/01)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 129 kali