Kapal Pesiar Mewah Villa Vie Odyssey Sandar di Ternate, Kebangkitan Pariwisata Maluku Utara

Kapal pesiar mewah Villa Vie Odyssey singgah di Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate. Foto: tangkapan layer YouTube Villa Vie Residences

KalbarOke.com – Suasana semarak mewarnai Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, pada Sabtu 11 Oktober kemarin, ketika kapal pesiar mewah Villa Vie Odyssey resmi bersandar di kota yang dikenal dengan keindahan alam dan sejarahnya itu.

Kedatangan kapal berbendera asing tersebut disambut hangat oleh Bea Cukai Ternate, yang berkolaborasi erat dengan Karantina, Imigrasi, dan Otoritas Pelabuhan untuk memastikan seluruh proses pelayanan dan pengawasan berlangsung lancar, cepat, dan aman.

Momen ini menjadi tonggak bersejarah bagi Maluku Utara, karena untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, Ternate ditetapkan sebagai entry point sekaligus exit point bagi kapal pesiar internasional.

“Kedatangan kapal Villa Vie Odyssey menjadi momentum penting bagi Ternate sebagai destinasi wisata internasional. Bea Cukai bersama instansi terkait siap memberikan pelayanan dan pengawasan yang optimal,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Ternate, Jaka Riyadi.

Baca :  Pemerintah Buka Keran Impor Sapi Hidup Besar-Besaran Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri

Destinasi Baru Wisata Dunia

Villa Vie Odyssey berlayar dari Filipina dan akan melanjutkan perjalanan menuju Mikronesia, dengan Ternate sebagai salah satu destinasi unggulan karena pesona alam bahari, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakatnya.

Sebanyak 255 wisatawan mancanegara turun di Ternate untuk menikmati berbagai atraksi wisata, mulai dari keindahan bawah laut, peninggalan sejarah Kesultanan Ternate, hingga kuliner khas Maluku Utara. Kehadiran mereka diharapkan memberikan dampak ekonomi positif bagi pelaku UMKM dan masyarakat lokal.

Program “All Indonesia” Perdana di Maluku Utara

Kedatangan Villa Vie Odyssey juga menjadi implementasi perdana program “All Indonesia” di wilayah Maluku Utara — sebuah sistem deklarasi terpadu bagi pengunjung asing yang masuk melalui pelabuhan laut.

Baca :  Mentan Minta Kasus 29 Ribu Ton Beras Rusak Tak Dibesar-besarkan: Hanya 0,07 Persen dari Stok Nasional

Program ini bertujuan meningkatkan efisiensi pelayanan dan memperkuat citra positif Indonesia sebagai destinasi wisata ramah turis.

“Melalui sinergi lintas instansi ini, Bea Cukai Ternate bertekad terus hadir sebagai fasilitator perdagangan, pelindung masyarakat, dan mitra strategis dalam pengembangan pariwisata,” tambah Jaka.

Dorong Ekonomi Daerah dan Citra Global

Kehadiran kapal pesiar ini menjadi simbol kebangkitan sektor pariwisata Maluku Utara pasca-pandemi. Pemerintah daerah bersama otoritas pelabuhan berkomitmen menjadikan Ternate sebagai destinasi unggulan di jalur wisata bahari internasional.

Dengan sinergi antarinstansi dan dukungan masyarakat, diharapkan Ternate tak hanya menjadi titik singgah, tetapi juga ikon wisata dunia yang berdaya saing global. (*/)