Karyawan Gapura Bandara Supadio Diduga Tewas Terbunuh di Kamar Kos

PONTIANAK – Diduga dibunuh, Rudi Hartono Bennati (31) karyawan Gapura Bandara Supadio warga Padang Tiker II tewas terbakar di dalam kamar kos, di Komplek Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kalbar, Minggu (19/10/2014) sekitar pukul 05.00 WIB.

Atas kematian korban, kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap orang yang dekat dengan korban, karena beberapa harta benda milik korban, yakni motor, dompet serta HP lenyap. Tidak hanya itu, koban masih dilakukan autopisi untuk mengetahui tiga luka tusuk di belakang korban serta luka yang lain.

Kematian korban diketahui warga sekitar karena kamar kos korban mengeluarkan asap, sehingga dilaporkan ke pihak kepolisian. Lantaran tak jauh dari KP3U, pihak kepolisian mendatangi lokasi sambil menghubungi pemadam untuk membantu memadamkan api. Api yang hanya mengeluarkan asap di satu kamar itu, yakni milik korban, pemadam langsung berusaha memadamkan api dari atap.

Usai berhasil api dipadamkan dan sempat menghanguskan rumah tersebut, pihak kepolisian langsung mengkroscek ke kamar. Dari dalam kamar kos korban, ditemukan Rudi dalam kondisi hangus terbakar dengan posisi tertutup kain.

Baca :  Polsek Cikijing Ajak Karyawan Minimarket Jadi Mitra Keamanan

”Korban ini sudah lama tak tinggal di kosannya. Tapi tadi malam pamit dengan saya, mau jemput temanya dari Putusibau. Katanya korban langsung nginap di kosanya,” kata Mahmud (53) paman korban, warga Sungai Durian, Gang Sampolo Sungai Raya Kubu Raya, dikutip beritakalimantan.

Mahmud menambahkan, korban tidak menempati kontrakannya itu, lantaran pernah mengalami penyakit ambiyen dan sempat dilakukan operasi.”Korban sebelum lebaran Idut Fitri pindah dari kontrakannya ke rumah saya, karena ia habis sakit. Tadi malam izin jemput orang, tapi belum tau siapa orang yang dijemput itu. Kontrakan korban ini tak jauh dengan rumah saya, kurang lebih 600 meter,” katanya.

Tidak hanya itu, Sulaiman, saudara kandung korban sempat kaget ketika mendengar adiknya diinformasikan meninggal, sehingga ia bergegas untuk memastikannya. ”Pas saya ditelpon paman, bahwa adik yang bekerja di Supadio, saya dari kampung Teluk Pakedai langsung berangkat untuk melihatnya. Ternyata memang benar, adik saya meninggal,” katanya.

Jika hal ini sengaja dilakukan oleh orang tak bertanggungjawab, Sulaiman meminta dan menyerahkan sepenuhnya dengan penegak hukum.”Ya proses, kalau memang sengaja melakukan kejahatan dengan adik saya, kami meminta segera tangkap pelakunya, karena kami melihat barang-barang milik adik saya sudah hilang semua,” pintanya.

Baca :  Bhabinkamtibmas Jatimerta Mediasi Warga Berselisih di Blok Maja

Sementara Kapolsek Pengawasan Udara Cucu Saifiudin mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap peyebab kematian korban. “Saat ini kita dalam lidik, maka dikembangkan dengan melakukan otopsi untuk memastikan penyebabnya kematian. Apakah ada unsur kekerasan atau kejahatan lain,”kata AKP Cucu Saifiudin Kapolsek Pengawasan Udara (KP3U), Minggu (19/10/2014) siang.

Ditempat terpisah Kompol dr Edi Syahputra Hasibuan dokter spesialis rumah sakit Anton Sujarwo Bhyangkara Polda Kalbar mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan tentang penyebab kematian korban, karena masih menunggu pihak keluarga untuk dilakukan autopsi.”Kalau kita lihat sekilas, korban 80 persen mengalami luka bakar,” ungkapnya.

Tidak hanya mengalami luka bakar, lanjut Edi menambahkan, di tubuh bagian belakang terdapat tiga luka tusuk.”Tiga luka tusuk itu, apakah masuk ke dalam atau hanya di kulitnya saja. Intinya kami masih menggu untuk melakukan autopsi untuk memastikannya,” katanya.(red)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1756 kali