Kecelakaan Tronton Renggut Nyawa Warga, Wali Kota Pontianak Desak Penuh Relokasi Pelabuhan ke Kijing

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono bertakziah ke rumah almarhum Halid, korban lakalantas dengan tronton di Jalan Tanjungpura. | Kecelakaan Tronton Renggut Nyawa Warga, Wali Kota Pontianak Desak Penuh Relokasi Pelabuhan ke Kijing. (Foto: Prokopim)

KalbarOke.Com – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyatakan duka cita mendalam dengan melayat ke rumah duka almarhum Halid Abdullah, korban kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan tronton di Jalan Tanjungpura, Pontianak, pada Rabu (12/11/2025).

Setibanya di rumah duka almarhum di Jalan Prof. M. Yamin Gang Pemangkat 1, Kelurahan Akcaya, Edi disambut oleh pihak keluarga. Jenazah korban telah dimakamkan di pemakaman Kalimas.

“Saya atas nama Pemerintah Kota Pontianak menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Bapak Halid. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah Subhanawata’ala, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kesabaran,” ujar Edi usai melayat, Kamis (13/11/2025).

Wali Kota Edi Kamtono mengungkapkan keprihatinan yang sangat tinggi terhadap meningkatnya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan besar di Kota Pontianak. Peristiwa tragis ini kembali mendorong Edi untuk mendesak perlunya pemindahan aktivitas pelabuhan dari pusat kota ke Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah.

Baca :  Dibuka Gubernur Norsan, Pesparani Katolik I Kalbar Jadi Momentum Bangun Persaudaraan dan Karakter Bangsa

Menurutnya, peningkatan kapasitas pelabuhan di dalam kota setiap tahunnya telah menyebabkan volume kendaraan berat, terutama truk trailer dan kontainer, menjadi terlalu tinggi.

“Belakangan ini memang sering terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar. Saya sudah berulang kali meminta agar pelabuhan di Kota Pontianak ini dipindahkan ke Pelabuhan Kijing yang sebenarnya sudah beroperasi,” ungkapnya.

Wali Kota Edi Kamtono menegaskan bahwa kunci utama untuk mengatasi masalah ini adalah percepatan pengoperasian penuh Pelabuhan Kijing. Jika Kijing beroperasi penuh, truk-truk kontainer tidak lagi perlu melintasi pusat Kota Pontianak.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur pendukung, yaitu jalur outer ring road (jalan lingkar luar) dan jalan bebas hambatan.

Baca :  Pasar Tengah Pontianak Bangkit Jadi Pusat Kuliner Malam Bernuansa Kota Tua, Suguhkan Keberagaman Nusantara

“Kuncinya ada pada percepatan pembangunan jalur outer ring road dan jalan bebas hambatan. Jika memungkinkan, bahkan bisa dibuat jalan tol yang menghubungkan Pontianak, Mempawah, dan sekitarnya,” sebutnya.

Mengenai lambatnya pengoperasian penuh Pelabuhan Kijing, Edi menjelaskan bahwa hal tersebut bukan wewenang Pemerintah Kota Pontianak. Infrastruktur jalan nasional juga merupakan tanggung jawab pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.

“Saya akan kembali menyampaikan kepada Bapak Gubernur agar mendorong Pelindo segera mengoperasikan Pelabuhan Kijing secara penuh, karena ini sangat penting bagi kelancaran lalu lintas dan perekonomian daerah,” pungkasnya. Edi juga mengimbau masyarakat dan pengemudi kendaraan berat untuk selalu waspada dan menaati aturan keselamatan di jalan raya.