KalbarOke.com — Kementerian Sosial (Kemensos) akan memberikan pendampingan bagi para korban ledakan yang terjadi di masjid SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (8/11) siang. Ledakan yang terjadi saat salat Jumat itu menyebabkan sekitar 54 orang luka-luka, beberapa di antaranya mengalami luka serius dan masih dirawat di rumah sakit.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Kemensos telah menyiapkan langkah cepat untuk memberikan dukungan psikososial dan pendampingan bagi para korban serta keluarga. Program ini akan disesuaikan dengan hasil asesmen yang dilakukan oleh tim Kemensos di lapangan.
“Kami akan melakukan pendampingan sesuai hasil asesmen terhadap kondisi korban. Tim kami sudah disiapkan untuk membantu proses pemulihan baik fisik maupun psikologis,” ujar Saifullah Yusuf di Jakarta, Jumat sore.
Selain itu, Saifullah Yusuf juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh berbagai spekulasi mengenai penyebab ledakan. Ia menegaskan bahwa penyelidikan tengah dilakukan secara mendalam oleh pihak kepolisian, dan masyarakat diminta untuk menunggu hasil resmi dari aparat berwenang.
“Kami mohon masyarakat tidak panik dan tetap tenang. Percayakan proses penyelidikan kepada pihak kepolisian,” katanya.
Ledakan di SMAN 72 Jakarta diketahui terjadi sebanyak dua kali, tepat saat khotbah salat Jumat berlangsung. Suara ledakan keras membuat jamaah panik dan berhamburan keluar dari masjid sekolah. Tim medis, kepolisian, dan pemadam kebakaran langsung dikerahkan untuk mengevakuasi korban dan mengamankan lokasi.
Sebanyak 54 korban luka kini dirawat di RS Islam dan RS Yarsi Cempaka Putih. Sebagian besar mengalami luka bakar dan luka akibat serpihan dari ledakan tersebut. Hingga kini, tim penyidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri masih menyelidiki sumber dan motif dari peristiwa tersebut.
Saifullah menambahkan bahwa Kemensos akan terus memantau perkembangan kondisi korban dan memastikan mereka mendapatkan penanganan terbaik.
“Kami berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan pemerintah daerah agar proses pemulihan berjalan optimal,” tutupnya. (*/)






