Kenapa Harga Karet Masih Murah? Ini Alasannya

Ilustrasi sumber INT

Pontianak – Terpuruknya harga karet di Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat masih jadi masalah petani hingga saat ini. Kalimantan Barat yang notabenenya sebagai daerah penghasil karet, begitu merasakan dampak buruk ini, terutama menyengkut kesejahteraan petani.

“Karet alam yang diproduksi oleh kita, masyarakat Kalimantan Barat dan juga Indonesia, itu pertama adalah masih bersifat komoditas. Standar atau konsistensi dari pada kualitasnya kadang kadang tidak terjaga, sehingga akhirnya harganya rendah,” ujar Anggota Komisi XI DPR RI, Michael Jeno, saat ditemui, Jum’at (21/12).

Menurut dia, rendahnya harga karet dipengaruhi oleh tidak terjaganya kualitas karet alam yang diproduksi masyarakat. Selain itu, melemahnya ekonomi dunia, terutama Cina yang menjadi pasar karet Indonesia, membuat permintaan terhadap karet juga menurun.

Baca :  Sri Mulyani Tegaskan Komitmen Indonesia pada AIIB: Dorong Inovasi Pembiayaan dan Infrastruktur Hijau

“Kenapa rendah, karena beberapa pasar kita terganggu, karena ekonominya lagi lemah. Pasar utama seperti Cina, karena ekonominya melemah sehingga permintaan terhadap karet juga turun. Pasar pasar ekonomi dunia-kan lagi melambat,” jelasnya.

Di sisi lain, Michael Jeno mengatakan dengan munculnya produk substitusi karet yaitu karet sintetis, juga semakin membuat terpuruk harga karet alam. Selain harganya yang jauh lebih murah dari karet alam, seiring dengan perkembangan teknologi karet sintetis ini lebih banyak manfaatnya.

Baca :  KKP Genjot Transformasi Pelabuhan Perikanan Jadi Etalase Ekonomi yang Aman dan Modern

“Karet alam disubstitusi oleh karet sintetis. Karet sintetis ini dua hal, karet sintetis kan berasal dari minyak mentah. Ada dua keunggulannya, satu harganya jauh lebih murah dari karet alam. Lalu kedua, pemanfaatannya karena perkembangan teknologi, perkembangan ilmu kimia dan segala macam. Sehingga karet sintetis ini yang berasal dari sisa-sisa minyak bumi kualitasnya jauh lebih baik dari waktu ke waktu terhadap karet alam,” pungkasnya. (Zz)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 3376 kali