KalbarOke.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong inovasi produk turunan hasil perikanan guna mendukung program hilirisasi sekaligus meningkatkan konsumsi ikan nasional.
Upaya ini diiringi dengan pengenalan produk secara rutin kepada masyarakat, baik untuk dimanfaatkan sebagai peluang usaha maupun memperkaya pengetahuan cara mengolah hasil perikanan.
Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan Perikanan (BBP3KP) KKP telah menciptakan 244 produk inovatif yang mudah diolah di rumah dan memiliki potensi besar menjadi usaha baru. Dari jumlah tersebut, 143 jenis produk telah diadopsi pelaku usaha, dengan abon ikan lembaran dan bakso ikan menjadi yang paling populer di pasaran.
“Peluang usaha hilirisasi ini sangat besar. Kami ingin membangun kebiasaan konsumsi ikan dengan menghadirkan produk olahan yang inovatif, mudah diolah, dan menarik, sekaligus menghapus persepsi negatif seperti bau amis, alergi, atau takut duri,” ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Tornanda Syaifullah, Minggu 10 Agustus 2025.
Melalui program Mobil Alih Teknologi dan Informasi (ATI), tim BBP3KP aktif menyosialisasikan ratusan produk berbahan ikan dan rumput laut kepada berbagai lapisan masyarakat, termasuk ibu rumah tangga, anggota PKK, hingga pelajar.
Produk yang diperkenalkan beragam, mulai dari abon ikan lembaran, mie kristal berbahan rumput laut, cookies ikan, hingga produk biofarmakologi seperti albumin dan kolagen dari kulit serta tulang ikan.
Kepala BBP3KP, Rahmadi Sunoko, menjelaskan bahwa pendekatan langsung ke masyarakat menjadi kunci untuk memperluas pemahaman mengenai manfaat ikan sekaligus cara pengolahannya. “Masih banyak masyarakat yang enggan mengonsumsi ikan karena kurang memahami manfaatnya atau belum mengetahui cara pengolahan yang menarik,” ujarnya.
Salah satu kegiatan terbaru Mobil ATI berlangsung di Leuwikaret, Bogor, bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari STKIP Arrahmaniyah.
Kegiatan ini juga sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang terus mengampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan program makan bergizi gratis berbahan ikan.
Program ini diharapkan tidak hanya memperbaiki gizi masyarakat, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan nelayan serta pelaku usaha perikanan di seluruh Indonesia. (*/)
Artikel ini telah dibaca 44 kali