KalbarOke.Com – Kabar mengenai seorang siswa yang jatuh sakit akibat mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, akhirnya mendapatkan titik terang.
Berita yang sempat beredar luas di masyarakat ini kini diluruskan oleh pihak-pihak terkait, mulai dari orang tua siswa, pihak sekolah, hingga penyelenggara dapur MBG. Klarifikasi ini bertujuan untuk meminimalkan misinformasi dan memberikan pemahaman yang utuh kepada publik.
Bantahan Tegas dari Sang Ibu: Anak Sakit Bukan karena Makanan Sekolah
Lisa, ibu dari Kevin—siswa kelas II di SD Negeri 05 Rasau Jaya—dengan tegas membantah isu yang mengaitkan sakit anaknya dengan makanan MBG. Ia menjelaskan bahwa putranya sudah mengalami gejala demam, muntah, dan diare sebelum mengonsumsi makanan dari program tersebut.
“Anak saya demam duluan, baru muntah dan mencret. Itu kejadiannya sebelum tanggal 28, jadi sebelum dia makan MBG,” ujar Lisa, yang ditemui pada Senin (8/9/2025).
Lisa juga menceritakan bahwa Kevin sempat dirawat inap di RS Gede selama dua hari. Setelah kondisinya membaik, ia kembali ke sekolah. Namun, Kevin kembali muntah saat diberi obat, sehingga keluarga memilih untuk melanjutkan perawatan secara rawat jalan di klinik lain karena pertimbangan biaya.
Penjelasan Dokter dan Pihak Sekolah: Musim dan Faktor Lain Jadi Pemicu
Lebih lanjut, Lisa menambahkan bahwa dokter yang merawat Kevin menyebutkan adanya faktor lain yang bisa menjadi penyebab sakit, bukan hanya makanan. “Dokter bilang bisa saja karena keracunan obat atau juga faktor musim, karena di rumah sakit memang banyak anak yang diare pada waktu itu,” jelasnya.
Kepala SD Negeri 05 Rasau Jaya, Juharoh, turut menguatkan pernyataan tersebut. Ia memastikan bahwa program MBG di sekolahnya selalu diawasi ketat dan tidak pernah ada makanan yang tidak layak konsumsi.
“Kami tegaskan, berita yang menyebut makanan MBG sebagai penyebab anak sakit itu tidak benar. Anak yang dimaksud memang sudah sakit sejak sebelumnya, bahkan adiknya juga mengalami diare,” kata Juharoh.
Ia menambahkan bahwa Kevin sudah sakit sejak Rabu, sementara makanan MBG baru dibagikan pada Kamis, 28 Agustus. “Artinya jelas, sakitnya bukan karena MBG,” tegasnya.
Permohonan Maaf dan Komitmen Dapur MBG untuk Kualitas Makanan
Pihak dapur MBG, yang diwakili oleh Lilik, menyampaikan permohonan maaf atas polemik yang terjadi. Ia menegaskan bahwa pihaknya selalu berupaya menjaga kualitas makanan yang disalurkan.
“Kami minta maaf kepada pihak sekolah atas kegaduhan ini. Kami juga berharap pihak sekolah tidak segan melakukan koreksi kepada dapur bila ada makanan yang dinilai kurang layak atau ada keluhan,” ucap Lilik.
Dengan adanya klarifikasi dari semua pihak terkait, isu mengenai siswa yang sakit akibat program MBG di Rasau Jaya kini telah diluruskan. Informasi ini diharapkan dapat menenangkan masyarakat dan menjaga keberlanjutan program yang bermanfaat bagi gizi anak-anak sekolah.