Korban Meninggal Dampak Bencana Sumatra Jadi 964, Pengungsi Tercatat 894 Ribu

BNPB kembali memperbarui data korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Foto: Divisi Humas Polri

KalbarOke.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis pembaruan data penanganan banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Laporan terbaru menunjukkan adanya kenaikan jumlah korban meninggal serta perubahan signifikan dalam data pengungsi dan korban hilang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa tiga jenazah tambahan ditemukan dalam operasi pencarian pada Senin. Dengan temuan tersebut, total korban meninggal meningkat dari 961 menjadi 964 jiwa.

Namun, ia menegaskan angka ini masih dapat berubah seiring pendataan lanjutan di tingkat kabupaten/kota. “Data terus kami mutakhirkan hingga masa tanggap darurat berakhir pada 19 Desember,” ujarnya.

Baca :  Respons Cepat Kerahkan Bantuan Darurat Bencana di Pulau Sumatera

Sementara itu, jumlah korban hilang tercatat menurun dari 293 menjadi 264 jiwa setelah verifikasi posko pencarian di tiga provinsi. Koreksi juga dilakukan terhadap data pengungsi, yang sebelumnya tercatat 1.057.482 jiwa kini menjadi 894.101 jiwa, dengan penurunan terbesar terjadi di Kabupaten Aceh Utara.

Untuk memastikan akurasi, BNPB menurunkan enumerator yang bekerja bersama BPS dan Kementerian PPA guna memperbarui data terpilah di sembilan kabupaten/kota dengan pengungsi terbanyak. Pendataan mencakup kategori jenis kelamin, usia, hingga kelompok rentan. Hasil ini ditargetkan rampung dalam tiga hari sebagai dasar distribusi logistik.

Baca :  Polri Peragakan Pengamanan Unjuk Rasa Humanis dan Modern, Tegaskan SOP Berbasis HAM

BNPB juga menemukan ketidaksesuaian laporan di dua kabupaten. Beberapa jenazah yang awalnya tercatat sebagai korban bencana ternyata merupakan hasil penggerusan pemakaman lama akibat banjir. Data tersebut kemudian dikeluarkan untuk menjaga akurasi laporan resmi.

Di tengah proses verifikasi data, penyaluran logistik terus dipercepat. BNPB bersama pemerintah daerah, Satgas Daerah, BPBD, dan sejumlah tim nasional memprioritaskan distribusi bantuan ke wilayah paling terdampak dan sulit dijangkau, memastikan kebutuhan dasar warga yang terdampak tetap terpenuhi. (*/)