KPAI Desak Pengawasan Sekolah Diperketat Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta

KPAI mendesak pengawasan sekolah diperketat dan menegaskan pentingnya pendampingan psikologis bagi siswa yang trauma pasca ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Foto: tangkapan layar YouTube PonTV

KalbarOke.com – Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Margaret Aliyatul Maimunah, menyayangkan adanya barang-barang berbahaya yang berhasil masuk ke lingkungan SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, hingga menyebabkan ledakan yang melukai sejumlah siswa.

Dalam keterangannya, Margaret menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi peringatan serius bagi seluruh sekolah untuk memperketat pengawasan terhadap barang bawaan maupun aktivitas siswa di lingkungan pendidikan.

“Kami sangat prihatin dengan insiden ini. Barang-barang berbahaya seharusnya tidak bisa masuk ke lingkungan sekolah karena dapat mengancam keselamatan anak-anak,” ujar Margaret, Jumat (8/11/2025).

Baca :  Sempat Diduga Ledakan dari Laboratorium Sekolah, 54 Siswa Alami Luka Bakar dan Serpihan

Malam usai kejadian, Margaret bersama tim KPAI menjenguk para korban luka di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Ia menyebutkan, dari informasi yang diterima, tujuh korban telah menjalani operasi, dengan luka yang umumnya berada di bagian kepala, wajah, serta gangguan pendengaran pada telinga.

Margaret juga menekankan bahwa pengawasan tidak hanya sebatas pemeriksaan barang bawaan, tetapi juga harus mencakup pemantauan kondisi psikologis siswa. Menurutnya, pencegahan dini bisa dilakukan melalui pendekatan guru dan pihak sekolah terhadap perilaku siswa yang menunjukkan tanda-tanda stres atau tekanan emosional.

Baca :  Penyelundupan 30 Kg Sabu dan Ribuan Liquid Narkotika dari Malaysia Berhasil Digagalkan

Sebagai tindak lanjut, KPAI akan menurunkan tim untuk memberikan pendampingan dan trauma healing bagi para siswa yang mengalami ketakutan dan trauma pasca-ledakan tersebut.

“Kami ingin memastikan anak-anak mendapatkan dukungan psikologis agar bisa pulih dan kembali merasa aman di lingkungan sekolah,” tambah Margaret.

Peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta ini menjadi peringatan penting bagi dunia pendidikan agar memperkuat sistem keamanan, melakukan pengawasan ketat terhadap barang bawaan siswa, serta memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan mental peserta didik secara menyeluruh. (*/)