Kronologi Tragis: Remaja 14 Tahun di Kubu Raya Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kebun Karet

Kronologi Tragis: Remaja 14 Tahun di Kubu Raya Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kebun Karet. (Ilustrasi: AI)

KalbarOke.Com – Warga Dusun Koasa, Desa Bengkarek, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, digegerkan oleh penemuan tragis seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun yang tewas gantung diri di area kebun karet. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Sabtu (27/9/2025) pagi sekitar pukul 07.20 WIB.

Kapolsek Sungai Ambawang, IPTU Reyden Fidel Armada, melalui Kasubsi Penmas Aiptu Ade, menjelaskan detail kronologi sebelum korban ditemukan.

Korban terakhir kali terlihat pada Jumat (26/9) malam setelah makan malam. Saat itu, korban mengambil sebuah senter dan pamit kepada bibinya dengan alasan akan buang air besar ke sungai. Namun, hingga pukul 20.15 WIB, korban tidak kunjung kembali ke rumah.

Pencarian Berakhir Duka Cita

Khawatir dengan hilangnya korban, paman dan bibi korban segera melakukan pencarian pada malam itu, namun tidak membuahkan hasil. Pencarian dilanjutkan keesokan harinya, Sabtu pagi, mulai sekitar pukul 06.00 WIB.

Baca :  Suami Brutal di Kubu Raya Diringkus Polisi, Diduga Lakukan KDRT di Depan Anak

Tragedi tak terhindarkan. Pada pukul 07.15 WIB, bibi dan sepupu korban menemukan korban dalam keadaan sudah tidak bernyawa, tergantung di sebuah pohon karet. Teriakan histeris dari keluarga membuat warga sekitar segera berdatangan.

Paman korban lantas melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa Bengkarek dan Bhabinkamtibmas setempat. Jenazah korban kemudian dievakuasi oleh personel Polres Kubu Raya dan Polsek Sungai Ambawang menggunakan speed boat milik Puskesmas Parit Timur via jalur air, sebelum dibawa keluarga untuk dimakamkan di Tebang Benua, Kabupaten Sanggau. Pihak keluarga memutuskan untuk menolak dilakukan Visum et Repertum (VER) terhadap jenazah korban.

Imbauan Polisi: Orang Tua Diminta Lebih Peka dan Peduli Anak

Mewakili Kapolsek Sungai Ambawang, Aiptu Ade menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi tersebut. Ia juga menggunakan kesempatan ini untuk mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, agar lebih proaktif dan dekat dalam mengawasi kondisi anak-anak remaja.

Baca :  Gubernur Norsan: ASN Wajib Jujur Isi SPI KPK! Kalbar Harus Tampil sebagai Provinsi Antikorupsi

Polisi menyoroti bahwa perkembangan teknologi, terutama pesatnya penggunaan handphone, dapat memengaruhi kondisi psikologis dan pola pikir remaja.

“Kami mengajak para orang tua untuk lebih peka, memberikan perhatian, serta membangun komunikasi yang baik dengan anak. Dengan begitu, teknologi tidak hanya berdampak negatif, tetapi justru bisa dimanfaatkan secara positif, sehingga tidak menjadi pemicu terjadinya peristiwa serupa di masa mendatang,” tegas Ade.

Tragedi di kebun karet ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi keluarga agar ikatan emosional dengan anak diperkuat, memastikan anak tidak merasa sendirian ketika menghadapi persoalan hidup.