Pontianak – Tim monitoring dari pihak Pertamina beserta pihak Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak melakukan Inpeksi Mendadak (Sidak) penggunaan LPG bersubsidi di sejumlah rumah makan yang berada di kawasan Kecamatan Pontianak Selatan, Senin (10/12) siang.
Dalam Sidaknya mereka mendapati masih adanya Pengusaha Rumah Makan yang menggunakan LPG tiga kilogram tersebut. “Masih ada yang gunakan gas subsidi. Kalau ditanya berkelitnya belum tau edaran. Ada juga yang ditanya dari segi omset mereka belum masuk ke usaha menengah,” ujar Sandy Rahadian; Sales Executive LPG Pertamina Pontianak.
Menurut Sandy, Sidak ini sekaligus dimanfaatkannya untuk sosialisasikan aturan tentang tak diperbolehkannnya Pengusaha Rumah Makan memakai gas LPG yang subsidi pemerintah untuk kalangan masyarakat rumah tangga. “Minimal hari ini Kita sudah sampaikan, mereka sudah paham dan ke depannya Mereka bisa bergeser ke non subsidi,” ujarnya.
Satu diantara Rumah Makan yang turut disidak dan kedapatan menggunakan gas LPG bersubsidi kali ini ialah Rumah Makan milik Acui, yang berada di Jalan Letjend Sutoyo Pontianak. Acui mengaku keberatan untuk menggantik penggunaan gas bersubidi ke non subsidi.
“Iya karena gas itu murah, usaha kita kan kecil jadi perlu modal yang murah. Satu hari habis dua tiga tabung. Boleh diganti tapi merasa keberatan, Saya kan dari segi harga makin berat,” ujarnya.
Selain itu Acui pun mengakui bahwa setiap pagi ada pengecer yang menjual tabung gas LPG 3Kilorgram ini kepadanya. “Ini gas ada yang antar, satu hari kaya tadi pagi Kita beli dua tabung, satu tabung Rp. 20 ribu,” ungkap Acui. (Fjr)
Artikel ini telah dibaca 1771 kali