Pontianak – Beberapa hari terakhir, viral sekali isu di media sosial isu penculikan anak di Tanjung Hulu Pontianak. Namun setelah terungkap, anak yang diduga korban penculikan tersebut justru ditemukan meninggal dunia dalam saluran air depan rumahnya.
Menanggapi hal tersebut, Peneliti Fakta Hoaxs Crisis Center (HCC) Pontianak, Rizky Prabowo Rahino meminta masyarakat untuk berhenti menyebarkan informasi tersebut. Karena sudah dipastikan, bahwa informasi tersebut hoax.
“jadi kalau sampai saat ini masih ada informasi terkait hal ini yang tersebar di media sosial, untuk segera dihentikan saja. Karena sudah klir, bahwa ini murni ada keteledoran dari orang tua,” pesannya.
Rizky Prabowo juga berharap kasus yang menimpa balita tersebut menjadi pembelajaran bagi para orang tua. Untuk menguatkan pengawasan dan pendampingan terhadap anak.
“Kejadian ini menjadi pembelajaran untuk kita. Untuk menguatkan pengawasan anak anak kita. Terutama anak anak kita yang berusia masih kecil, memang perlu pendampingan,” harapnya.
Terkait bermedia sosial, Rizky Prabowo mengingatkan masyarakat untuk bijak. Tidak mudah terpancing dengan informasi yang didapatkan. Menurutnya informasi apapun yang didapat harus lebih dulu disaring. Kemudia pikirkan manfaatnya sebelum disebarkan.
“Ketika misalnya ada beberapa orang yang terpancing kemudian menyebarkan itu, dan menjadi sesuatu hal yang membangun opini sertan menggiring.Tentu akan menjadikan keresahan. Kita harus membiasakan diri untuk mengasah sistem kepakaan kita terhadap informasi tersebut,” imbuhnya.
Rizky Prabowo berharap suasana aman yang selama ini sudah terbangun lewat usaha aparat kepolisian dan aparat keamanan, tidak terganggu oleh isu isu penculikan anak. “Kita tidak ingin gara gara hoaxs ini, terjadi korban korban yang banyak atau korban korban lanjutan, belajar dari pengalaman pengalaman yang sudah terjadi sebelumnya,” pungkasnya. (Zz)
Artikel ini telah dibaca 1563 kali