Pontianak – Misteri penemuan mayat yang terapung di Sungai Kapuas dekat Pelabuhan Senghie Pontianak, beberapa waktu lalu, kini terungkap. Identitas korban diketahui berinisial HG (21), Mahasiswa Semester V, Fakultas Pertanian Untan Pontianak asal Medan, Sumatera Utara.
Kerja keras Tim Inafis Polresta Pontianak untuk mengungkap identitas mayat di Pelabuhan Senghie akhirnya berbuah hasil. Mereka melakukan penyuntikan di jari mayat agar pengambilan sidik jari lebih mudah.

“Kemarin kita lakukan seperti biasa tanpa dilakukan penyuntikan, sehingga kami kesulitan mendapatkan identitas korban, terlebih kondisi tubuh korban sudah rusak,” ungkap Bripka Agung Utomo, Personel Indonesian Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polresta Pontianak Kota, kepada KalbarOke.com, Minggu (2/12) Malam.
Menurut info yang dirangkum dari dokter ahli forensik, tanda kekerasan fisik tidak ditemukan di tubuh korban. Sehingga jelas kondisinya hampir sama dengan mayat yang ditemukan di Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Kondisinya lumayan bagus walaupun sudah busuk dan menimbulkan bau yang menyengat.
“Mengidentifikasi korban yang ditemukan di air tentunya bukan hal yang mudah. Sebab rata-rata kondisi jasad korban sudah mengalami proses pembusukan atau dekomposisi di mana tidak selalu dapat langsung dikenali, baik akibat proses terlalu lama tenggelam maupun karena proses alamiah seperti hewan air atau bakteri,” jelas Bripka Agung Utomo.
Dia menambahkan, begitu mayat dikenali maka keluarga korban juga sudah dihubungi. Sehingga kemungkinan, esok hari jenazah HG akan diambil oleh pihak keluarga. Jenazah saat ini masih tersimpan di lemari es pendingin kamar Mayat di Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso Pontianak. “Hal ini bertujuan untuk menunda dekomposisi atau pembusukan,” pungkasnya. (Ata)
Artikel ini telah dibaca 9574 kali