Menkeu Purbaya Salurkan Rp200 Triliun ke Bank Himbara Dorong Optimisme Ekonomi Nasional

Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Kemenkeu

KalbarOke.com — Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyalurkan dana sebesar Rp200 triliun ke Bank Himbara sebagai langkah strategis untuk memperkuat kepercayaan pelaku usaha dan mendorong optimisme masyarakat terhadap perekonomian nasional.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya membangun ekspektasi positif di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.

“Ketika orang menganggap atau memprediksi ekonominya bagus, bisnis akan ekspansi, konsumen juga akan belanja. Jadi saya umumkan waktu itu, bukan mau gaya-gayaan. Saya taruh Rp200 triliun, sebetulnya untuk membangun ekspektasi yang positif tadi,” ujar Purbaya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2025, di Jakarta, Selasa lalu.

Menkeu menegaskan bahwa penyaluran dana tersebut harus dilakukan secara hati-hati dan tepat sasaran. Pemerintah memastikan mekanisme penyaluran melalui sistem perbankan dijalankan dengan ketentuan ketat agar tidak menimbulkan distorsi di pasar valuta asing atau terkonsentrasi pada kelompok usaha besar tertentu.

Baca :  Purbaya Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Istana Tegaskan Tak Akan Bebani Negara

“Kita minta ke perbankan penerima dana itu, jangan kasih ke konglomerat dan tidak boleh dipakai beli dolar, karena kalau tidak, rupiahnya akan tertekan,” tegasnya.

Meskipun begitu, pemerintah tetap memberikan keleluasaan kepada perbankan nasional untuk menentukan strategi penyaluran kreditnya. Purbaya menilai bank memiliki keahlian dalam menyalurkan dana secara efektif ke sektor-sektor produktif yang dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, Menkeu meminta agar Bank Sentral tidak menyerap kembali dana tersebut, sehingga likuiditas yang mengalir ke perbankan benar-benar mampu menggerakkan sektor riil.

Baca :  Pedagang Thrifting Cemas Gulung Tikar, Dampak Aturan Baru Menteri Keuangan

Kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan persaingan positif antarbank, menurunkan suku bunga pinjaman, serta menekan bunga deposito agar masyarakat terdorong berinvestasi dan berbelanja.

“Dengan begitu, uang tidak hanya parkir di bank, tapi benar-benar berputar di sektor produktif,” ujarnya.

Menurut Purbaya, kebijakan ini mulai menunjukkan hasil positif. Pasar merespons cepat dengan menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah kebijakan diumumkan, menandakan meningkatnya kepercayaan investor terhadap arah kebijakan pemerintah.

“Orang pasar itu pintar-pintar. Mereka akan menganalisa perkataan dalam bentuk posisinya di portofolio,” tutup Menkeu. (*/)