Mentan Minta Kasus 29 Ribu Ton Beras Rusak Tak Dibesar-besarkan: Hanya 0,07 Persen dari Stok Nasional

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta masyarakat tidak menyoroti temuan 29 ribu ton beras rusak di gudang cadangan pemerintah. Foto: tangkapan layer YouTube PonTV

KalbarOKe.com — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta masyarakat untuk tidak membesar-besarkan isu temuan 29 ribu ton beras rusak yang ditemukan di sejumlah gudang cadangan beras pemerintah.

Amran menegaskan, jumlah beras yang mengalami penurunan mutu tersebut sangat kecil, yakni hanya 0,07 persen dari total stok nasional sebesar 4,2 juta ton. Menurutnya, stok tersebut masih dalam batas wajar dan tidak berpengaruh terhadap ketersediaan beras nasional.

“Tidak perlu dibahas berlebihan. Jumlah beras yang turun mutu itu hanya 0,07 persen dari total cadangan beras pemerintah. Artinya sangat kecil dan masih bisa dimanfaatkan,” ujar Andi Amran Sulaiman usai mengikuti rapat kabinet terbatas di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Baca :  Program Hilirisasi Pertanian Ditarget Serap 1,6 Juta Pekerja, Pemerintah Siapkan Rp9,95 Triliun untuk Perkebunan

Masih Bernilai Ekonomi

Lebih lanjut, Amran menegaskan bahwa beras yang mengalami penurunan mutu tidak sepenuhnya terbuang, karena masih bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain, termasuk pakan ternak.

“Beras yang rusak itu masih ada nilai ekonominya, bisa dijual untuk pakan ternak. Jadi tidak benar kalau dianggap merugikan negara,” tambahnya.

Temuan beras rusak ini sempat menjadi perhatian publik setelah beberapa gudang Bulog dilaporkan menyimpan stok yang berubah warna atau menurun kualitasnya akibat faktor penyimpanan. Namun, pemerintah memastikan kondisi tersebut tidak mengganggu stok cadangan nasional yang tetap dalam kondisi aman.

Baca :  Presiden Prabowo Saksikan Parade Sailing Pass TNI AL di Teluk Jakarta

Pemerintah Siapkan Rp5 Triliun Bangun Gudang Beras

Untuk memperkuat sistem penyimpanan pangan nasional, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp5 triliun guna membangun gudang beras baru di berbagai wilayah. Langkah ini diharapkan dapat memperpanjang umur simpan beras dan menjaga kualitas stok cadangan.

Selain pembangunan baru, pemerintah juga menyewa gudang berkapasitas 1,2 juta ton guna memastikan ketersediaan ruang penyimpanan yang memadai menjelang musim panen dan penyaluran bantuan pangan.

Kebijakan tersebut menjadi bagian dari upaya jangka panjang pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional, sekaligus mengurangi potensi kehilangan hasil akibat penurunan mutu di gudang penyimpanan. (*/)