Meriam Karbit Didaftarkan ke UNESCO. Jadi Permainan Rakyat Kota Pontianak

PONTIANAK, KB1 – Meriam karbit adalah salah satu permainan rakyat yang memiliki nilai sejarah karena erat kaitannya dengan peristiwa berdirinya Kota Pontianak. Karena itu, Pemkot Pontianak melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah mendaftarkan permainan ini ke UNESCO sebagai permainan rakyat Kota Pontianak.

“Oleh karena nilai sejarah dan budaya yang dimilikinya, maka kita (Pemkot,red) telah mendaftarkan permainan meriam karbit ke UNESCO sebagai permainan rakyat Kota Pontianak,” kata Hilfira Hamid, Kadis Budpar Kota Pontianak, kepada kalbarsatu.com, Jumat (14/11/2014).

Menurut dia, Kota pontianak cukup terkenal dengan icon permainan meriam karbit. Permainan ini juga memiliki nilai sejarah karena dikisahkan meriam karbit digunakan oleh raja pertama pontianak untuk mengusir hantu saat akan mendirikan kota ini.

Baca :  Ria Norsan Dorong Birokrasi Kalbar Semakin Terbuka Informasi: Transparansi sebagai Fondasi Pembangunan

“Permainan rakyat ini sudah menjadi tradisi tahunan, yang tentu saja ada seperti jelang Hari Raya Idul Fitri dan hari ulang tahun Kota Pontianak,” ungkapnya.

Hilfira menambahkan, pada masa orde baru permainan meriam karbit sempat dilarang, sehingga permainan ini kurang begitu populer. Namun setelah era orde baru usai, permainan ini dihidupkan kembali dan mulai menjadi tontonan yang menarik bagi masyarakat Kota Pontianak maupun daerah luar.

Baca :  Pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H di Pontianak: Momentum Perbaikan Akhlak dan Evaluasi Diri

Apalagi, lanjut dia, keunikan dari permainan ini adalah suaranya yang sangat keras. Sehingga masih terdengar hingga jarak beberapa kilometer dari lokasi meriam dibunyikan. “Kini permainan meriam karbit menjadi salah satu objek wisata dan dicantumkan dalam kalender event tahunan kota ini,” jelasnya. (Tan/02)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1639 kali