Musim Kemarau, Petani Sayur Harus Lakukan Penyiraman

PONTIANAK, KB1 – Memasuki musim kemarau, petani sayuran di Sungai Selamat, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, harus lakukan penyiraman tanaman lebih sering dari biasanya. Sebab jika tidak,tanaman sayuran bisa layu lalu mati apalagi jika jenis sayuran yang banyak membutuhkan air atau usia tanaman yang masih muda.
“Akibat kemarau yang terjadi kita mencari dan mengangkut air dari beberapa sumber air, penyiraman memang lebih banyak dan lebih sering dari biasanya biar tanaman tidak rusak,” kata Siti, satu diantara petani sayur, Jumat (24/7) pagi.

 

Menurut dia, walaupun setiap hari tanaman sayuran disiram tapi kurang mendapat air hujan secara langsung, maka tetap saja mempengaruhi pertumbuhannya seperti musim kemarau saat ini. Sebab cuaca panas yang terlalu lama membuat tanaman kurang segar.

Baca :  KJC 2025 Ditutup! Peserta Diajak Cintai Lingkungan lewat Ragam Hayati Nusantara

 

“Kita memang sengaja membuat kolam di belakang untuk keperluan menyiram tanaman sayurannya sehari-hari, tapi kalau musim panas kayak gini air di kolam tidak cukup karena penyiraman lebih banyak dari biasanya,” ungkapnya.

 

Siti menuturkan kemarau yang telah berlangsung sejak sebulan lalu, mengakibatkan pertumbuhan tanaman sayur di kebun mereka kurang sempurna. Biasanya akan berdampak pada daun tanaman banyak yang kerdil karena kurang mendapat air. “Ya terpaksa harus rajin menyiramnya, jika tidak dengan cuacanya panas seperti ini, kita khawatir gagal panen,” katanya.

Baca :  Warga Yuka Gali Potensi dan Harapan: Pendidikan, Kesehatan, hingga Wisata Jadi Fokus

 

Kondisi cuaca memang besar pengaruhnya terhadap beragam jenis tanaman sayuran. Ketika musim hujan tiba, tanaman sayuran rentan rusak atau bonyok karena genangan air dan serangan berbagai penyakit. Sedangkan jika musim kemarau melanda petani harus bersusah payah untuk menyiram demi mendapatkan hasil tani yang maksimal. Apalagi komoditas tanaman yang membutuhkan kadar air cukup tinggi. (deL/02)