
Pontianak, KBOke- Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Pontianak, Taufan Febiola menyakini, pertumbuhan jumlah investor lokal di Pontianak, umumnya di Kalimantan Barat akan meningkat signifikan ditahun mendatang.
Rasa optimis ini, dia yakini, karena BEI Kantor Perwakilan Pontianak secara gencar menggelar sosialisasi program “Yuk Nabung Saham” di berbagai Sekolah Tingkat Menengah Atas dan beberapa Perguruan Tinggi di Kota Pontianak.
Taufan mengungkapkan, pihaknya juga mengandeng Pontianak Televisi (PONTV) sebagai partner kerja dalam mengedukasi masyarakat kalangan muda, pelajar dan karyawan dalam berinvestasi di pasar modal lokal.
“Bentuk kerjasamanya, BEI Kantor Perwakilan Pontianak bersama Pontv membuat program “Bursa Pontianak” yang tayang setiap hari Senin, pukul 10.00-11.00 Wib, dimana program ini membahas market update sekuritas pasar modal, investasi serta bisnis di Kalbar,” ujar Taufan saat diwawancarai KBOke usai syuting program Bursa Pontianak, Sabtu (4/6) lalu di kantornya.
Lebih lanjut, Analis pasar modal ini mengatakan, hingga saat ini jumlah investor lokal pasar modal di Kota Pontianak berkisar 600-800 orang, namun nilai investasinya masih sangat kecil yakni Rp 3,87 trilliun dari target Rp5 triliun tahun ini.
“Meski jumlah investor dan nilai investasi lokal kita masih sangat kecil, namun saya berkeyakinan tahun mendatang jumlah investor kita akan bertumbuh seiring dengan kemajuan kota Pontianak yang signifikan,” ungkapnya.
Dikesempatan yang sama, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia, Alpino Kianjaya mengungkapkan, berinvestasi di pasar modal lebih menguntungkan dibandingkan dengan investasi lainnya. sebab dengan modal yang amat kecil kita sudah bisa membeli saham.
Alpino mengilustrasikan, apabila seorang mahasiswa atau karyawan menghabiskan waktunya di warung kopi berjam jam dengan pengeluaraan berkisar Rp20-30 ribu, maka jika bermain investasi dipasar modal kita dapat membeli beberapa lembar saham.
“Saya sarankan jika anda membeli saham usahakan mencari perusahan yang sahamnya lagi turun atau lebih murah, namun punya proyeksi saham diperusahaan tersebut naik secara signifikan di kemudian hari, supaya bisa dijual kembali dengan keuntungan yang maksimal,” tandasnya. (and/jurnalis09)
Artikel ini telah dibaca 2277 kali