KalbarOke.Com – Mantan Wakil Presiden (Wapres) Indonesia, Jusuf Kalla (JK), diusulkan untuk memimpin pemerintahan transisi di Gaza. Usulan ini disampaikan oleh Hikmahanto Juwana, Pakar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI), dalam wawancara di program Dialog Prime Nusantara TV pada 11 Oktober 2025.
Hikmahanto menekankan bahwa Gaza saat ini sangat membutuhkan kepemimpinan transisi untuk melakukan rekonstruksi dan menggerakkan kembali perekonomian pasca-konflik.
Hikmahanto menyoroti bahwa pembicaraan mengenai pemimpin transisi Gaza sempat menyebut nama mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. Namun, ia menyuarakan kekhawatiran karena Inggris memiliki sejarah dalam konflik Israel-Palestina, dan Blair sendiri berafiliasi dengan lembaga yang dekat dengan Israel.
“Saya justru mengusulkan kalau bisa Bapak Presiden [Indonesia-Prabowo] meng-endorse mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menjadi kepala pemerintahan [sementara],” kata Hikmahanto.
Alasan utama pengusulan JK adalah latar belakangnya sebagai pemimpin dari negara Islam moderat dan pengalamannya yang luas dalam pemerintahan, baik sebagai Wakil Presiden maupun sosok yang memiliki kemampuan menggerakkan perekonomian.
Menurut Hikmahanto, kebutuhan mendesak Gaza saat ini adalah menggerakkan perekonomian dan melakukan rekonstruksi besar-besaran.
“Yang dibutuhkan sekarang oleh Gaza itu adalah menggerakkan perekonomian dan melakukan rekonstruksi yang penting,” jelasnya.
Jika JK memimpin, Hikmahanto berharap perusahaan-perusahaan kontraktor dari Indonesia dapat diundang untuk terlibat aktif dalam proyek rekonstruksi di Gaza, yang juga membuka peluang diplomasi ekonomi bagi Indonesia.
Hikmahanto menyatakan optimisme bahwa figur Jusuf Kalla dapat diterima secara luas. Untuk mewujudkan usulan ini, ia mendorong diplomasi aktif dari Pemerintah Indonesia.
“Saya optimis ya. Kalau Bapak Presiden bisa mengontak Presiden [AS] Trump, kemudian juga kepala-kepala pemerintahan atau kepala negara yang ada di Timur Tengah, bahkan juga perwakilan dari rakyat Palestina, saya yakin mereka akan bisa menerima figur seperti Pak Yusuf Kalla ini,” ujarnya.
Ia menyimpulkan bahwa upaya ini merupakan peluang emas bagi Indonesia untuk berperan nyata di kancah internasional dan membantu rakyat Palestina yang selama ini menderita akibat konflik berkepanjangan.
“Ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk berperan membantu rakyat Palestina yang selama ini mereka harus menderita dengan kekejaman dari Israel,” tutupnya.