Mempawah – Pembunuh Eko Winarso, sopir truk tangki BBM yang ditemukan tewas di dalam parit Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, 28 November 2018 lalu, merasa dihantui korban. Tersangka mengaku saat dalam pelarian selalu terbayang wajah korban.
“Merasa bersalah sekali, kalau malam, tidur itu cuman sebentar, sering tekejot, bayangankan die, terus ndak bisa tidur agik,” ungkap tersangka kepada KalbarOke.com, Jumat (7/12) Sore.
Tersangka pembunuh Eko Winarso diketahui berinisial ST, lelaki berusia 36 Tahun. Dia merupakan warga Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, mantan rekan kerja korban di Perusahaan tempatnya bekerja. ST mengaku, selama dalam pelarian, hati dan pikirannya tidak pernah tenang. Dikarenakan wajah korban selalu terbayang mengahantuinya sehingga membuat dirinya tidak bisa tidur.
ST sebenarnya telah mengenal korban selama 3 tahun. Dia pun mengakui, bahwa dirinya telah merencanakan aksinya tersebut tiga hari sebelum kejadian. “Awalnya dua, tiga hari, emang sudah merencanakan untuk mengambil minyak dari dia, untuk kebutuhan ekonomi, merampas minyak dari dia,” tuturnya.
Tersangka juga mengaku nekat menghabisi nyawa Eko Winarso bukan berdasarkan atas dendam pribadi. Melainkan karena rasa khawatir aksinya ketahuan dan juga faktor ekonomi. Karena rasa khawatirnya tersebut, ST akhirnya tega menghabisi nyawa temannya sendiri. Bahkan dia mengaku tidak tahu persis berapa banyak pukulan dengan balok kayu yang dihantamkan ke korban. “Lebih dari 5 kali, berkali-kali lah, ndak ingat, takut,” pungkasnya.
Sebelum berhasil ditangkap, ST sempat buron sekitar enam hari. Masa pelariannya pun berakhir setelah Polisi sukses menemukan jejak tersangka. ST akhirnya ditangkap di salah satu daerah di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Uli)
Artikel ini telah dibaca 2328 kali