Peneliti India Raih Penghargaan Ig Nobel 2024 Berkat Riset Sepatu Bau

Ilustrasi peneliti India meraih Ig Nobel 2024 lewat riset unik mengatasi bau sepatu dengan cahaya UVC. Foto: @Not_A_Sneaker_Head

KalbarOke.com – Masalah sepatu bau yang sering dianggap sepele ternyata bisa mengantarkan peneliti ke panggung penghargaan internasional. Dua peneliti asal India, Vikash Kumar dan mantan mahasiswanya Sarthak Mittal, berhasil meraih penghargaan Ig Nobel 2024 berkat riset unik mereka dalam mengatasi bau sepatu menggunakan teknologi cahaya UVC.

Kumar, dosen desain di Shiv Nadar University, awalnya hanya ingin merancang rak sepatu untuk mahasiswa asrama. Namun, survei terhadap 149 mahasiswa menunjukkan lebih dari separuh responden pernah merasa malu akibat bau sepatu—baik milik sendiri maupun orang lain.

Penelitian kemudian menemukan bahwa penyebab utamanya adalah bakteri Kytococcus sedentarius yang tumbuh subur pada sepatu lembap. Solusinya, paparan singkat cahaya UVC selama 2–3 menit terbukti mampu membunuh bakteri tersebut dan menghilangkan bau tak sedap, tanpa merusak sepatu.

Baca :  Gen Z dan UMKM Digital Jadi Tulang Punggung Ekonomi Baru Indonesia

Dari hasil itu, Kumar dan Mittal merancang prototipe rak sepatu inovatif yang tidak hanya menyimpan, tetapi juga mensterilkan sepatu dengan lampu UVC. Meski riset mereka awalnya tidak banyak dipublikasikan, panitia Ig Nobel menemukannya dan memberi apresiasi tinggi.

Penghargaan Ig Nobel sendiri diberikan setiap tahun oleh jurnal Annals of Improbable Research bersama komunitas Harvard-Radcliffe. Filosofinya sederhana: “membuat orang tertawa, lalu berpikir.”

Baca :  Laptop Lemot Jadi Kendala? "Ini Solusi Jitu Tanpa Harus Beli Baru!"

Tahun ini, selain riset sepatu bau, penghargaan juga diberikan kepada peneliti Jepang yang mengecat sapi agar terhindar dari lalat dan ilmuwan Belanda yang menemukan alkohol dapat meningkatkan kemampuan berbahasa asing.

Kumar mengaku tak menyangka penelitiannya mendapat pengakuan internasional. “Kami tidak pernah menduga penelitian sederhana tentang sepatu bau bisa sampai sejauh ini. Tapi justru di situlah keindahan sains—menemukan hal besar dari masalah kecil sehari-hari,” ujarnya. (*/)