Penyelundupan 4,5 Ton Batu Antimoni ke Malaysia Digagalkan

Prajurit Satgas Pamtas sedang memeriksa Batu Antimoni yang hendak diselundupkan. Foto Ist.

Badau – Satgas Pamtas Indonesia – Malaysia, Yonif 320/Badak Putih, Pos Pamtas Mentari dan Tim Gabungan menggagalkan upaya penyelundupan 4,5 ton Batu Antimoni ke Malaysia melalui jalur tidak resmi di Desa Sebindang, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu. Penggagalan dilakukan saat petugas melakukan patroli gabungan di sepanjang perbatasan, Kamis pagi (29/11).

“Saat Tim Gabungan melaksanakan patroli, mereka menemukan kendaraan Dump Truk yang akan bongkar muat barang di jalan tikus Desa Sebindang. Setelah dilakukan pengecekan diketahuilah kendaraan tersebut mengangkut Batu Antimoni,” ujar Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf. Aulia Fahmi Dalimunthe.

Sopir Dump Truk tersebut berinisial RY (24) warga Dusun Sukadana, Desa Pinang Luar, Kabupaten Kubu Raya. RY mengaku Batu Antimoni yang dibawanya itu berasal dari Desa Riam Mangelai, Kecamatan Boyan Tanjung, Kab. Kapuas Hulu.

“Pelaku mengakui bahwa dirinya sedang menunggu kendaraan dari arah Malaysia untuk melakukan bongkar muat. Barang tersebut akan diselundupkan ke Negara tetangga Malaysia,” jelas Kapendam XII/Tpr.

Harga Batu Antimoni ini di pasaran bebas sekitar US$ 50/Kg. Jika saja Batu ini behasil diselundupkan maka diperkirakan kerugian negara bisa mencapai US$ 225.000. Batu Antimoni biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat Senjata Ringan seperti Tracer Bullets (peluru penjejak), detektor inframerah, dioda dan peralatan Hall-effect.

Batu Antimoni juga dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan timbal. Digunakan dalam pembuatan Baterai, logam anti friksi, pembungkus kabel, dan produk-produk minor lainnya.

Barang Bukti Batu Antimoni.

“Barang bukti Batu Antimoni ini pun sementara diamankan di Pos Mentari Satgas Yonif 320/BP untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak Bea Cukai. Sedangkan Sopir Truck saat ini masih dalam penanganan bea cukai,” pungkas Kapendam XII/Tpr. (Ata)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1654 kali