KalbarOke.Com – Gagasan persatuan tanpa sekat menjadi tema sentral dalam Orasi dan Pertunjukan Kesenian yang merupakan bagian dari Seminar Internasional di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Acara yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, dan Sekretaris Jenderal Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Yakobus Kumis, ini menegaskan kembali pentingnya menyatukan seluruh elemen masyarakat Dayak untuk mencapai cita-cita bersama.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Krisantus Kurniawan menekankan pentingnya peran generasi muda Dayak dalam menghadapi tantangan masa depan. “Pendidikan sangat penting bagi generasi muda Dayak agar mereka bangga menjadi orang Dayak, menguasai teknologi, menjadi kreatif dan inovatif, serta mampu melihat peluang yang ada,” ujar Krisantus.
Ia juga mendorong agar para intelektual Dayak memberikan masukan konstruktif untuk pembangunan daerah dan menuntut kontribusi perusahaan investasi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Namun, sorotan utama tertuju pada orasi Yakobus Kumis, Sekjen MADN, yang secara lugas menyerukan persatuan. “Tanpa persatuan, masyarakat Dayak tidak bisa mewujudkan harapan dan cita-cita. Harapan masyarakat adat Dayak wajib hidup tanpa sekat,” tegasnya.
Yakobus membongkar anggapan sempit bahwa kepengurusan Dayak hanya didominasi oleh satu agama. Ia memberikan contoh nyata pemimpin Dayak yang beragama Islam di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
“Orang Dayak yang pemikirannya sempit, ketika ada pemimpinnya Dayak beragama Islam lalu dianggap bukan Dayak, itu keliru,” katanya.
Ia menegaskan, perbedaan agama, suku, dan perbedaan lainnya seharusnya tidak dipandang sebagai pemisah, melainkan sebagai kekuatan yang menyatukan.
Yakobus Kumis mengajak semua organisasi kemasyarakatan (ormas) Dayak untuk bergandengan tangan, saling mendukung, dan membangun masyarakat Dayak sesuai dengan visi dan keahlian masing-masing.
Kunjungan kerja Wakil Gubernur Kalimantan Barat ini merupakan bagian dari Seminar Internasional bertema “Memperkuat Jati Diri Masyarakat Suku Bangsa Dayak untuk Masa Depan yang Bermartabat dan Berkelanjutan,” yang semakin mempertegas komitmen para pemimpin Dayak untuk mewujudkan persatuan dan kemajuan yang berkelanjutan. (pr0/01)
Artikel ini telah dibaca 78 kali